Ketua RT  01/RW14, Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, Sulio menilai keseharian terduga teroris PK alias Salim Salyo ramah dan bagus dan tidak pernah melakukan kesalahan di lingkungannya.

"Sehari-hari RK tidak menunjukkan prilaku yang menyimpang, sehingga kami juga heran kenapa sampai diamankan oleh Tim Densus 88 Antiteror Polri, Minggu (10/3) kemarin," kata Sulio di Sungai Raya, Senin.

Di berharap, kalau memang PK tidak bersalah, maka pihak aparat secepatnya membebaskannya sehingga bisa berkumpul dengan keluarga seperti sebelum-sebelumnya.

Hal senada juga diakui oleh istrinya berinisial Sam. "Saya bingung juga, karena suami saya ketika ditanya tidak banyak ngomong. Dan aktivitas suami saya normal seperti biasanya, sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan (buruh bangunan), setelah itu pulang ke rumah," katanya.

Dia berharap, kalau memang suaminya tidak bersalah, maka bisa secepatnya dibebaskan, sehingga bisa berkumpul dengan keluarga dan bisa melakukan aktivitas seperti sehari-hari sebelumnya.

Sebelumnya, Tim Densus 88 Antiteror Polri menemukan bom rakitan dalam penangkapan terduga teroris PK alias Salim Salyo pada Minggu (10/3) di Kalbar yang diduga akan merampok bank di Jawa Timur untuk kegiatan terorisme.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin, mengatakan terduga teroris PK masuk ke dalam kategori pemetaan satgas antiterorisme dan radikalisme serta Densus 88.

"Dari hasil pemantauan di Kalbar, berhasil diamankan dengan berbagai barang bukti. Ya barang bukti tersebut sudah mengarah indikasi kepada pembuatan bom rakitan," kata Dedi Prasetyo.

Bom rakitan tersebut biasa dipakai oleh kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), antara lain terdiri atas paku, baut, potasium dan kaleng.

Dengan bom rakitan tersebut, PK diduga akan melakukan tindakan amaliah dengan menyasar aparat kepolisian.

Selain PK, terduga teroris R alias Putra Syuhada (23) yang ditangkap di kediamannya Kedaton, Bandar Lampung, pada Sabtu (9/3) kini sedang dalam proses pemeriksaan oleh Densus 88.

"Sedang didalami mencari rencana-rencana yang dilakukan oleh mereka. Keduanya ini masuk ke dalam, dia melakukan aksinya secara individu," tutur Dedi Prasetyo.

Satgas antiterorisme yang ada di polda dan Densus 88 terus memitigasi dan mengantisipasi sel tidur teroris, khususnya dalam kontestasi pemilu agar tidak ada kekacauan yang ditimbulkan oleh para teroris.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019