Tidak semua anak berani ke dokter gigi. Padahal, rajin ke dokter gigi di usia anak-anak adalah salah satu penentu kualitas dari gigi mereka ketiga dewasa.

Orang tua dapat menyiasati perasaan anak-anak yang takut terhadap dokter gigi dalam kunjungan rutin mereka dengan menonjolkan kegembiraan dan manfaat pemeriksaan gigi.

"Usahakan perjalanan menuju tempat praktik dokter gigi dalam situasi senang dan bercerita tentang gigi yang lebih bersih setelah kunjungan itu," kata psikolog keluarga Ayoe Sutomo dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu,

Ayoe mengatakan kata-kata positif kepada anak-anak, seperti pujian, akan mengurangi perasaan takut anak terhadap dokter gigi. Demikian pula, pelukan dari orang tua.

Cara lain, menurut Ayoe, yaitu dengan memberikan hadiah barang sehingga anak dapat diajak rutin ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali.

Namun jika anak terlanjur mempunyai pengalaman buruk dengan dokter gigi tertentu, orang tua masih bisa mengubah pengalaman itu dengan memberikan sisi positif pemeriksaan gigi.

"Ajak anak ke dokter gigi yang lebih rama mungkin akan jadi solusi lain. Ruang praktik dokter gigi dengan hiasan yang menyenangkan akan mengurangi ketakutan anak," kata Ayoe.

Ayoe menambahkan cerita atau pengalaman negatif tentang dokter gigi dari pihak lain dapat diatasi dengan pendekatan khusus orang tua kepada anak melalui diskusi personal.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019