Kapolda Kalbar, Irjen (Pol) Didi Haryono mendorong pihak perkebunan sawit membangun kanal dan embung air antisipasi Karhutla.

"Hal tersebut sangat penting dilakukan, guna mencegah terjadinya kasus Karhutla yang setiap tahunnya terjadi," kata Didi Haryono di Pontianak, Jumat.

Selain itu, menurut dia, hal yang paling esensi bagaimana membangun kepekaan terhadap potensi terjadinya Karhutla sehingga dari awal sudah ada langkah pencegahan.

"Dampak Karhutla di tahun 2018, juga telah menelan korban jiwa, tercatat enam orang yang meninggal dunia akibat kebakaran gambut tersebut," ungkapnya.

Untuk itulah, Didi berharap, kepada semua pihak memahami dampak dari Karhutla tersebut.

Menurut dia, semua pihak dan instansi terkait harus terus menerus mengingatkan kepada semua lapisan masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara dibakar.

"Edukasi kepada masyarakat, yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan dampak-dampak kebakaran. Selain itu juga, pihaknya juga melakukan kegiatan pemadaman ketika bencana itu datang. Apalagi dalam kondisi darurat yang membutuhkan tenaga pihaknya," katanya.

Selain itu, Kapolda Kalbar juga mengharapkan peran andil perusahaan dalam mengantisipasi dan memadamkan api ketika kebakaran terjadi. Begitu juga mendorong membangun kanal-kanal dan embung air di lokasi rawan sebagai persediaan air dikala terjadi Karhuta.

"Kami juga lebih kedepankan jajaran Polsek dalam melakukan pengawasan dan patroli, tujuannya untuk mencegah dan melakukan tindakan tegas, baik itu masyarakat ataupun korporasi. Karena dampak dari Karhutla itu sangat besar," katanya.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019