Bupati Sintang, Jarot Winarno meninjau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)  di sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Sintang, Senin (1/4).
Dikatakan Jarot, belum semua SMA di Kabupaten Sintang memiliki sarana untuk ujian nasional berbasis komputer. "Ada beberapa SMA yang harus numpang UNBK di SMK 1," katanya.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaan UNKB di Sepauk ada gangguan karena lampu padam. "Ini jadi pelajaranlah buat kita. Mohon ada perhatianlah dari sektor-sektor terkait untuk sama-sama mensukseskan UNBK," harapnya.

Menurut Jarot hari pertama uNBK ini para murid terlihat cukup tenang. Karena mata pelajaran yang diujiankan mata pelajaran Bahasa Indonesia.

"Kalau Matematika dan Bahasa Inggris bagus kita menjauh karena mukanya cemberut semua,” kata Jarot sambil tertawa.
Ia mengatakan, harus ada inovasi untuk memenuhi ketersediaan laboratorium komputer. Sebab selain untuk kelancaran proses UNBK, laboratorium ini juga digunakan untuk meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran di sekolah. "Nanti kita akan bahas lagi sama sama supaya ada solusinya," katanya lagi.

Dikatakan dia, pelaksanaan UNBK yang tidak berurutan dikhawatirkan dapat menggangu konsentrasi anak-anak selama ujian.

"Selain itu kasihan anak-anak yang datang dari kecamatan-kecamatan karena dengan ujian yang berjeda akan membuat biaya mereka di Sintang menjadi besar. Terutama biaya makan di tempat tinggal dan biaya transport," papar Jarot. Hal ini harus menjadi perhatian lah dari dinas terkait sewaktu menyusun jadwal.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Lindra Azmar menyebutkan pada tahun kedua pelaksanaan UNBK di Kabupaten Sintang diharapkan tentu akan berjalan dengan lebih baik dari tahun sebelumnya.

"Sejauh ini hasil monitoring beberapa sekolah menunjukkan bahwa kegiatan hari ini berjalan dengan lancar," ungkap Lindra.
Hanya ada beberapa sekolah yang melaksanakan dalam dua sesi. Ada beberapa sekolah yang melaksanakan dalam tiga sesi.

"Ada 41 sekolah yang ikut UNBK dengan jumlah peserta 3.332 siswa," lanjutnya lagi.

Lindra menyampaikan bahwa sekolah-sekolah di kecamatan yang belum memiliki sarana, sebagian besar melakukan UNBK di SMK terdekat. Pada hari pertama ujian ini ada petugas dari Dinas Pendidikan Provinsi yang melakukan peninjauan mengingat SMA merupakan kewenangan provinsi.

Pewarta: Humas/Tantra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019