Demo masak untuk menyajikan ulang makanan khas Kabupaten Sintang oleh Chief dari Restoran KAUM digelar. Acara ini merupakan rangkaian dari kegiatan Explore Sintang a Culinary Journey yang diprakarsai oleh Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).
“Di berbagai tempat makan itu bukan sekedar makan. Tradisi kita mengatakan ‘semua urusan bisa diselesaikan di meja makan. Kalau sambil makan hal-hal sensitif bisa kita omongkan dengan enak,” kata dr. Jarot.
Bupati Sintang ini mengatakan, makan juga bukan sekedar kandungan bahannya saja tapi di dalamnya juga ada sejarah filosofi. Tentang ini, Sintang sangatlah kaya bahan kulinernya, dengan buah-buah lokal dari hasil hutannya.
Masyarakat mestinya sudah mulai berubah dari ekonomi ekstraktif kearah ekonomi kreatif. Dengan kekayaan kuliner yang sangat besar harusnya Sintang bisa mengeksplorasi bahan kulinernya mulai dari penyajian, pengolahan dan memasarkannya di pentas nasional bahkan internasional.
“Kita upayakan ekonomi ekstraktif, ekonomi yang selalu mengeksploitasi sumber daya alam untuk dikurangi dan dikendalikan jangan sampai mengganggu kebutuhan generasi yang akan datang,” ujar dr. Jarot.
Sebagai Kabupaten Lestari, sebagai kabupaten yang sudah beralih ke ekonomi kreatif, termasuk kulinernya. "Jadi kalau ngomongin makanan kita juga akan bicara soal tempat asal bahan soal, sejarahnya, dan soal wisatanya juga dong,” serunya.
Lisa Virgiano selaku Brand Director Kaum the authentic Indonesian restaurant membawa 3 orang kru dapurnya pada kunjungan ke Sintang kali ini. Mereka ialah Executive Chef Kaum, I Wayan Kresna Yasa; Sous Chef Kaum Jakarta, dan Bar Manager Kaum Jakarta, Pius Hodimure Ebang.
“Pengalaman 4 hari ini sungguh luar biasa, kami berterima kasih sudah diterima dengan baik seperti saudara di Kabupaten Sintang,” ungkap Lisa membuka sambutannya.
Nampaknya, makanan yang sudah dipraktekkan, yang sudah disajikan, yang sudah disantap, yang dibuat oleh ibu-ibu dari Sintang ini semuanya sungguh luar biasa.
"Kami terkagum-kagum kalau sudah pergi ke pasar akan kekayaan sumber bahan bahan masakan yang ada di Sintang. Hutan dan sungai sangat di Kalimantan ini sangat kaya,” papaprnya lagi.
Lisa juga mengungkapkan bahwa restoran yang dibuka sejak 2016 itu, sekarang sudah ada 3 outlet di Jakarta, Bali dan Hongkong. Dalam setahun timya biasanya mengadakan kegiatan kunjungan kuliner di seluruh wilayah Indonesia bisa tiga sampai empat kali.
“Saya berharap Sintang ke depannya bisa menjadi tempat persinggahan bahkan menjadi sentral tempat pertukaran ide pertukaran kerjasama internasional,” ujar Lisa.
Pesan dia untuk teman-teman di Sintang, adalah tetap teruskan kerja keras dan nilai-nilai baik yang kalian punya. "Seperti yang saya sering katakan pada tim saya di KAUM tidak ada yang sia-sia kalau kita bekerja dengan sungguh-sungguh kalaupun ada kegagalan yang terlihat itu bukan permanen,” pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Di berbagai tempat makan itu bukan sekedar makan. Tradisi kita mengatakan ‘semua urusan bisa diselesaikan di meja makan. Kalau sambil makan hal-hal sensitif bisa kita omongkan dengan enak,” kata dr. Jarot.
Bupati Sintang ini mengatakan, makan juga bukan sekedar kandungan bahannya saja tapi di dalamnya juga ada sejarah filosofi. Tentang ini, Sintang sangatlah kaya bahan kulinernya, dengan buah-buah lokal dari hasil hutannya.
Masyarakat mestinya sudah mulai berubah dari ekonomi ekstraktif kearah ekonomi kreatif. Dengan kekayaan kuliner yang sangat besar harusnya Sintang bisa mengeksplorasi bahan kulinernya mulai dari penyajian, pengolahan dan memasarkannya di pentas nasional bahkan internasional.
“Kita upayakan ekonomi ekstraktif, ekonomi yang selalu mengeksploitasi sumber daya alam untuk dikurangi dan dikendalikan jangan sampai mengganggu kebutuhan generasi yang akan datang,” ujar dr. Jarot.
Sebagai Kabupaten Lestari, sebagai kabupaten yang sudah beralih ke ekonomi kreatif, termasuk kulinernya. "Jadi kalau ngomongin makanan kita juga akan bicara soal tempat asal bahan soal, sejarahnya, dan soal wisatanya juga dong,” serunya.
Lisa Virgiano selaku Brand Director Kaum the authentic Indonesian restaurant membawa 3 orang kru dapurnya pada kunjungan ke Sintang kali ini. Mereka ialah Executive Chef Kaum, I Wayan Kresna Yasa; Sous Chef Kaum Jakarta, dan Bar Manager Kaum Jakarta, Pius Hodimure Ebang.
“Pengalaman 4 hari ini sungguh luar biasa, kami berterima kasih sudah diterima dengan baik seperti saudara di Kabupaten Sintang,” ungkap Lisa membuka sambutannya.
Nampaknya, makanan yang sudah dipraktekkan, yang sudah disajikan, yang sudah disantap, yang dibuat oleh ibu-ibu dari Sintang ini semuanya sungguh luar biasa.
"Kami terkagum-kagum kalau sudah pergi ke pasar akan kekayaan sumber bahan bahan masakan yang ada di Sintang. Hutan dan sungai sangat di Kalimantan ini sangat kaya,” papaprnya lagi.
Lisa juga mengungkapkan bahwa restoran yang dibuka sejak 2016 itu, sekarang sudah ada 3 outlet di Jakarta, Bali dan Hongkong. Dalam setahun timya biasanya mengadakan kegiatan kunjungan kuliner di seluruh wilayah Indonesia bisa tiga sampai empat kali.
“Saya berharap Sintang ke depannya bisa menjadi tempat persinggahan bahkan menjadi sentral tempat pertukaran ide pertukaran kerjasama internasional,” ujar Lisa.
Pesan dia untuk teman-teman di Sintang, adalah tetap teruskan kerja keras dan nilai-nilai baik yang kalian punya. "Seperti yang saya sering katakan pada tim saya di KAUM tidak ada yang sia-sia kalau kita bekerja dengan sungguh-sungguh kalaupun ada kegagalan yang terlihat itu bukan permanen,” pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019