Sebanyak tiga pengrajin asal Kota Pontianak, menampilkan produknya di pameran yang digelar di International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) 2019 di Jakarta.

Ketua Dekranasda Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Kamtono saat dihubungi di Jakarta, Kamis, mengatakan, diikutsertakannya tiga pengrajin pada event ini merupakan reward bagi pengrajin yang memiliki talent dan produk yang berkualitas.

"Inacraft ini merupakan pameran bergengsi bagi pengrajin, pesertanya tidak hanya dari dalam negeri bahkan luar negeri, banyak peluang dan kesempatan yang bisa diraih," katanya.

Dia berharap agar kesempatan ini betul-betul dimaksimalkan oleh pengrajin untuk menambah wawasan dan pengalaman sehingga mampu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. "Manfaatkan momen ini dengan berinteraksi dan berbagi pengalaman antarpengrajin," katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Batik Kamboja, Utin Dina Anggraini mengaku senang atas penghargaan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Pontianak dan dukungan dari Dekranasda Kota Pontianak. "Ini akan menjadi motivasi saya untuk terus berkembang," katanya.

Dina mengaku banyak hal yang bisa digali di pameran ini karena banyak juga batik yang dipamerkan bahkan, ia telah melakukan wawancara pada pengrajin batik yang ikut serta di pameran sebagai bahan untuk mengembangkan batik kamboja.

"Saya bisa melihat dan mengetahui tingkat kualitas batik yang paling bagus itu yang bagaimana, nanti akan diperbaiki kualitas batik kamboja supaya lebih baik," katanya.

Dekranasda Kota Pontianak dan Pemkot Pontianak kembali memanfaatkan Pemeran INACRAFT 2019 untuk melakukan promosi 88 jenis produk kerajinan khas Kota Pontianak berupa kain tenun corak insang, baju batik corak insang, tanjak warisan bertuah, batik tulis kamboja, miniatur Tugu Khatulistiwa, tas kulit kapuak motif corak insang dan beberapa produk corak insang lainnya.

Pemeran International Handicraft Trade Fair (INACRAFT) yang dibuka oleh Presiden Jokowi, Rabu (24/4) di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC) merupakan salah satu pameran produk kerajinan terbesar di Asia Tenggara, yang digelar 24 - 28 April 2019.

Tidak hanya menampilkan produk unggulan di stand, kali ini Pemkot Pontianak dan Dekranasda Kota Pontianak juga membawa tiga pengrajin pilihan dari Kampung Tenun Khatulistiwa, Batik Kampung Kamboja, dan Tanjak Warisan Bertuah untuk mengikuti secara langsung penyelenggaraan pameran yang mengusung tema "Jakarta Enjoyable Multicultural Diversities".

Tahun ini merupakan pelaksanaan untuk yang ke-21 kalinya, dan diikuti oleh 1.421 peserta dari seluruh pelosok tanah air, yang terdiri dari para pengrajin, pengusaha, produsen dan eksportir kerajinan. Bahkan beberapa negara sahabat, juga ikut menyemarakkan pameran dengan menampilkan kerajinan seperti dari Maroko, Jepang, Polandia, Pakistan dan Hongkong.
 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019