Bupati Bengkayang , Kalimantan Barat, Suryadman Gidot mengajak seluruh elemen masyarakat di daerahnya untuk bersatu kembali pasca-pemilu 17 April 2019 dan terus menjaga kerukunan serta persaudaraan sesama anak bangsa.
“Setelah pencoblosan Pemilu mari kita terus memperkuat persatuan dan kesatuan di daerah ini. Pemilu sudah masuk tahap perhitungan dan mari kita tunggu bersama hasilnya. Mari kita bersatu kembali, meskipun sebelumnya beda pilihan dan itu lah demokrasi,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa untuk memajukan sebuah daerah yang di dalamnya penuh dengan keberagaman perlu persamaan persepsi, pandangan ide dan gagasan.
Yang paling penting kata Gidot, siapapun yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019 - 2024, anggota legislatif Kabupaten Bengkayang hingga DPR RI itu adalah pilihan rakyat.
"Pemilu ini sebenarnya berlatih untuk bersaing. Yang menang dihormati, yang belum ya bersabar," katanya.
Gidot menambahkan, semua proses demokrasi harus diserahkan seluruhnya kepada penyelenggaraan Pemilu. Apapun hasilnya agar tetap aman, damai dan sejuk, serta kondusif.
"Kita jaga terus Kabupaten Bengkayang, jangan sampai ada gaduh-gaduh. Biar tempat aman dan kondusif. Biar menjadi harapan kita ke depan Bengkayang sejahtera dan berdaya saing," tambahnya.
Gidot juga menyampaikan terima kasih kepada KPU, Bawaslu, TNI-Polri dan semua yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu di Bengkayang, sehingga semuanya berjalan dengan aman.
“Meskipun ada Pemilu yang harus melakukan pemilihan suara ulang di Bengkayang pada 25 April 2019 kemarin. Itu adalah hal yang biasa. Tidak perlu dipermasalahkan,” jelas dia.
Sehari sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi, Didi Haryono meninjau langsung proses pemungutan suara ulang di TPS 10, Desa Lembang, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, Kamis (25/4).
Seperti diketahui, pelaksanaan pemungutan suara ulang dilaksanakan lantaran adanya kesalahan dalam prosesi pemungutan suara pada 17 April lalu. Sehingga Bawaslu merekomendasikan untuk pemilihan ulang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
“Setelah pencoblosan Pemilu mari kita terus memperkuat persatuan dan kesatuan di daerah ini. Pemilu sudah masuk tahap perhitungan dan mari kita tunggu bersama hasilnya. Mari kita bersatu kembali, meskipun sebelumnya beda pilihan dan itu lah demokrasi,” ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa untuk memajukan sebuah daerah yang di dalamnya penuh dengan keberagaman perlu persamaan persepsi, pandangan ide dan gagasan.
Yang paling penting kata Gidot, siapapun yang terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019 - 2024, anggota legislatif Kabupaten Bengkayang hingga DPR RI itu adalah pilihan rakyat.
"Pemilu ini sebenarnya berlatih untuk bersaing. Yang menang dihormati, yang belum ya bersabar," katanya.
Gidot menambahkan, semua proses demokrasi harus diserahkan seluruhnya kepada penyelenggaraan Pemilu. Apapun hasilnya agar tetap aman, damai dan sejuk, serta kondusif.
"Kita jaga terus Kabupaten Bengkayang, jangan sampai ada gaduh-gaduh. Biar tempat aman dan kondusif. Biar menjadi harapan kita ke depan Bengkayang sejahtera dan berdaya saing," tambahnya.
Gidot juga menyampaikan terima kasih kepada KPU, Bawaslu, TNI-Polri dan semua yang terlibat dalam penyelenggaraan Pemilu di Bengkayang, sehingga semuanya berjalan dengan aman.
“Meskipun ada Pemilu yang harus melakukan pemilihan suara ulang di Bengkayang pada 25 April 2019 kemarin. Itu adalah hal yang biasa. Tidak perlu dipermasalahkan,” jelas dia.
Sehari sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Barat, Inspektur Jenderal Polisi, Didi Haryono meninjau langsung proses pemungutan suara ulang di TPS 10, Desa Lembang, Kecamatan Sanggau Ledo, Kabupaten Bengkayang, Kalbar, Kamis (25/4).
Seperti diketahui, pelaksanaan pemungutan suara ulang dilaksanakan lantaran adanya kesalahan dalam prosesi pemungutan suara pada 17 April lalu. Sehingga Bawaslu merekomendasikan untuk pemilihan ulang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019