Kapolda Kalimantan Barat, Irjen (Pol) Didi Haryono mengancam akan menindak tegas siapa saja yang menyimpan sembako atau berbagai kebutuhan pokok untuk keuntungan pribadi dalam menyambut bulan Ramadhan dan Idul Fitri tahun 2019.
"Saya akan turun guna mengecek langsung dan menjaga stabilitas harga sembako di pasaran menjelang bulan Ramadhan," kata Didi Haryono di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, pihaknya memberikan perhatian khusus pada empat hal, yakni bagaimana memastikan kecukupan stok dan memastikan distribusi, jangan sampai ada penimbunan-penimbunan berbagai kebutuhan pokok tersebut.
"Selain itu, memastikan harga eceran tertinggi di pasaran, dalam hal ini harus kita konsepkan bersama, dan harus ada sanksi bagi mereka yang memainkan dengan menaikkan harga sehingga persentase disparitas harganya tinggi, dan jangan sampai pasar suka-sukanya menentukan disparitas harga yang tinggi tersebut," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya mendukung adanya gudang legal, sehingga kontrol dari berbagai instansi terkait dan ditambah dari Satgas Pangan benar-benar bisa memantau dan pengusaha pun akan nyaman, sehingga masyarakat tidak dirugikan.
"Semuanya akan bisa terlaksana, makanya perlu komitmen dari kita semua dalam rangka ketercukupan, ketersediaan, distribusi serta harga yang terjangkau, dan jangan sampai ada warga Kalbar yang kelaparan karena tidak ada makanan," katanya.
Menurut dia, pihaknya dengan Satgas Pangan dengan dibantu oleh teman-teman TNI dan stakeholder lainnya tentunya selalu mengiringi, mengawal, menjaga semua hal terkait untuk kepentingan masyarakat khususnya di Kalbar.
"Apapun itu sepanjang untuk kepentingan masyarakat pasti akan kita kawal, jaga demi kelancaran serta sukseskan," ujarnya.
Kapolda Kalbar menambahkan, intinya yang akan pihaknya lakukan tidak hanya penerapan sanksi hukum, tetapi lebih kepada menjaga kestabilan harga dan stok sembako yang cukup bagi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Saya akan turun guna mengecek langsung dan menjaga stabilitas harga sembako di pasaran menjelang bulan Ramadhan," kata Didi Haryono di Pontianak, Rabu.
Ia menjelaskan, pihaknya memberikan perhatian khusus pada empat hal, yakni bagaimana memastikan kecukupan stok dan memastikan distribusi, jangan sampai ada penimbunan-penimbunan berbagai kebutuhan pokok tersebut.
"Selain itu, memastikan harga eceran tertinggi di pasaran, dalam hal ini harus kita konsepkan bersama, dan harus ada sanksi bagi mereka yang memainkan dengan menaikkan harga sehingga persentase disparitas harganya tinggi, dan jangan sampai pasar suka-sukanya menentukan disparitas harga yang tinggi tersebut," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dirinya mendukung adanya gudang legal, sehingga kontrol dari berbagai instansi terkait dan ditambah dari Satgas Pangan benar-benar bisa memantau dan pengusaha pun akan nyaman, sehingga masyarakat tidak dirugikan.
"Semuanya akan bisa terlaksana, makanya perlu komitmen dari kita semua dalam rangka ketercukupan, ketersediaan, distribusi serta harga yang terjangkau, dan jangan sampai ada warga Kalbar yang kelaparan karena tidak ada makanan," katanya.
Menurut dia, pihaknya dengan Satgas Pangan dengan dibantu oleh teman-teman TNI dan stakeholder lainnya tentunya selalu mengiringi, mengawal, menjaga semua hal terkait untuk kepentingan masyarakat khususnya di Kalbar.
"Apapun itu sepanjang untuk kepentingan masyarakat pasti akan kita kawal, jaga demi kelancaran serta sukseskan," ujarnya.
Kapolda Kalbar menambahkan, intinya yang akan pihaknya lakukan tidak hanya penerapan sanksi hukum, tetapi lebih kepada menjaga kestabilan harga dan stok sembako yang cukup bagi masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019