Aliran listrik di wilayah Kota Singkawang, Kalimantan Barat, akhir-akhir ini sering padam karena terganggu akibat permainan layang-layang yang menyangkut di kabel listik.

"Hampir setiap hari di Singkawang selalu ada aliran listrik yang padam akibat permainan layang-layang yang menyangkut di kabel listrik," kata Manager PLN UP3 Singkawang, Sumarsono, Sabtu.

Setiap hari pula petugas PLN Singkawang selalu disibukkan dengan patroli layangan, namun dikarenakan wilayahnya cukup luas dan personel terbatas maka ada pemain yang lolos dan mengganggu aliran listrik sehingga terjadi dentuman yang keras dan terjadilah padam. Hal ini tentu saja sangat merugikan masyarakat dan PLN.

Menurutnya, kondisi semacam ini tidak hanya terjadi di daerah tertentu saja, tetapi hampir merata di semua wilayah kecamatan yang ada di Kota Singkawang.

Sumarsono mengaku telah menyampaikan imbauan kepada masyarakat terutama yang suka bermain layang-layang, agar tidak menggunakan tali kawat karena cukup berbahaya bagi masyarakat.

"Mengatasi hal ini diperlukan peran serta para orang tua untuk lebih memperhatikan permainan anak-anaknya. Kalaupun ingin bermain layang-layang sebaiknya di lapangan dan tidak menggunakan tali kawat," ungkapnya.

Menurutnya pula, sudah banyak yang menjadi korban akibat layangan yang menggunakan tali kawat.

"Tapi tidak mungkin petugas PLN setiap hari melakukan patroli untuk menertibkan para pemain layang-layang. Untuk itu diharapkan partisipasi seluruh masyarakat untuk bersama-sama saling mendukung karena listrik merupakan kebutuhan pokok kita semua," jelasnya.

Di Singkawang, katanya, ada empat wilayah kelurahan yang rawan pemadaman listrik khususnya di musim permainan layang-layang karena sudah sering mengganggu aliran listrik.

"Ke empat kelurahan itu adalah Roban, Condong dalam, Sekip Lama, dan Kampung Jawa. Jadi mohon bantuan peran serta kita semua untuk melarang permainan layangan terutama yang menggunakan tali kawat," pintanya.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019