Manager PLN Cabang Sintang , Kalimantan Barat, Djunda Arief Nugroho menargetkan tahun ini membangun jaringan listrik di 19 desa di Kabupaten Sintang.

"Proses pembangunan jaringan listrik sudah dimulai yakni terlebih dahulu dengan melakukan survei untuk membuat patok tiang," ujarnya saat dihubungi di Sintang, Minggu.

Dikatakan Djunda Arief, untuk material semuanya sudah siap. Namun, yang jadi kendala biasanya adalah masalah jalan terutama tanam tumbuh serta izin dari warga.

“Biasanya, ada yang tidak mau tanahnya dipasang tiang listrik. Kami sih berharap lancar-lancar saja” ucapnya.

Pihaknya menargetkan pada akhir tahun ini, jaringan sudah terpasang semua. Sehingga bisa dialiri listrik untuk bisa dinikmati masyarakat di 19 desa tersebut.

"Jika tidak ada kendala di lapangan maka insyallah akhir tahun sudah listrik desa sudah menyala,” katanya.

Terkait desa-desa lainnya yang masih belum teraliri listrik, kata Djunda Arief, data survei nya sudah ada di PLN. Nantinya kantor wilayah yang akan menentukan desa mana yang akan dipasang jaringan listrik lebih dulu.

“Ada unit sendiri yang mengurusi listrik masuk desa karena anggaran melalui APBN,” katanya.

Djunda mengatakan, PLN belum bisa mengaliri listrik ke semua desa disebabkan anggaran yang terbatas.

“Anggaran yang dialokasikan negara terbatas. Ibarat kita mengajukan perbaikan jalan, kan tidak mungkin semuanya langsung diaspal. Tentu harus bertahap,” katanya.

PLN Sintang akan melakukan perluasan jaringan secara bertahap.

“Tahun lalu, kami sudah mengadakan rekon data desa yang belum teraliri listrik dengan Pemda Sintang. Jadi, atas dasar itu, perluasan jaringan dilakukan bertahap," katanya.

Pihaknya berharap dalam pembangunan yang dilakukan PLN mendapat dukungan dan partisipasi masyarakat. Apalagi pembangunan yang dilakukan juga untuk masyarakat pula.

"PLN hadir untuk melayani masyarakat serta turut memajukan kesejahteraan dan kemajuan daerah melalui sumber energi PLN yang mendukung aktivitas warga," papar dia.

Pewarta: Dedi /Tantra

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019