Wakil Ketua DPRD Singkawang, Kalimantan Barat, Sumberanto Tjitra meminta jajaran Pemkot untuk mencari solusi dalam menangani sampah.
Hal itu ditegaskannya menyusul viralnya video seorang turis yang menyoroti masalah sampah di Kota Singkawang baru-baru tadi.
"Tidak bisa juga instan tetapi harus dilakukan dengan berbagai upaya dan kemauan yang kuat, karena sampai hari ini saya belum melihat upaya dan cara penanganan pihak eksekutif dalam menyelesaikan permasalahan sampah yang sudah membuat Singkawang jauh dari misi sebagai kota wisata. Sementara waktu terus berjalan dan sudah hampir dua tahun dalam pemerintah Wali Kota periode 2017-2022," kata Sumberanto, Minggu.
Menurut dia, waktu tidak dapat menunggu dan Pemkot Singkawang hendaknya berpacu dengan waktu. "Waktu adalah kesempatan, jangan sampai program utama menjadi berantakan, oleh karena terlalu memikirkan hal-hal yang kurang produktif," ujarnya.
Dia mencoba menawarkan beberapa solusi, langkah-langkah yang perlu dilakukan, dalam menangani permasalahan sampah, antaralain, pertama, Perda dijalankan dengan konsisten
Kedua, anak-anak dari tingkat TK, SD, SMP sampai SMA diajari untuk mencintai lingkungan dan tidak membuang sampah mulai dari lingkungan sekolah.
Ketiga, toko-toko tidak boleh membuang sampah dengan berantakan tetapi dimasukan ke dalam plastik besar.
Keempat, sarana dan prasarana serta armada/pasukan kuning harus ditambah. Kelima, pengambilan sampah secara rutin setiap pagi, sehingga TPS tidak boleh ada lagi.
Keenam, ajak masyarakat secara rutin ikut terlibat membersihkan lingkungan. Tujuh, mrngadakan lomba lingkungan bersih dengan pemberian reward.
Delapan, pasukan kuning harus lebih diperhatikan terutama tingkat kesejahteraanya. Sembilan, pasukan BPKS diminta bantuannya untuk menyemprot sampah/lumpur selokan.
"Saya kira beberapa hal ini bisa membuat Singkawang lebih bersih. Sehingga, kedepannya tumpukan sampah di TPA dapat dipisahkan sesuai jenis, mana yang organik yang bisa dijadikan sebagai pupuk kompos dan mana yang anorganik yang bisa dilakukan daur ulang, dan lain-lain," ungkapnya.
Dia berharap, Wali Kota Singkawang memiliki solusi pengolahan sampah, sehingga di TPA sampahnya tidak bertumpuk bak gunung sampah, yang tentunya kurang menyehatkan dan lama kelamaan akan mendatangkan penyakit buat masyarakat sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
Hal itu ditegaskannya menyusul viralnya video seorang turis yang menyoroti masalah sampah di Kota Singkawang baru-baru tadi.
"Tidak bisa juga instan tetapi harus dilakukan dengan berbagai upaya dan kemauan yang kuat, karena sampai hari ini saya belum melihat upaya dan cara penanganan pihak eksekutif dalam menyelesaikan permasalahan sampah yang sudah membuat Singkawang jauh dari misi sebagai kota wisata. Sementara waktu terus berjalan dan sudah hampir dua tahun dalam pemerintah Wali Kota periode 2017-2022," kata Sumberanto, Minggu.
Menurut dia, waktu tidak dapat menunggu dan Pemkot Singkawang hendaknya berpacu dengan waktu. "Waktu adalah kesempatan, jangan sampai program utama menjadi berantakan, oleh karena terlalu memikirkan hal-hal yang kurang produktif," ujarnya.
Dia mencoba menawarkan beberapa solusi, langkah-langkah yang perlu dilakukan, dalam menangani permasalahan sampah, antaralain, pertama, Perda dijalankan dengan konsisten
Kedua, anak-anak dari tingkat TK, SD, SMP sampai SMA diajari untuk mencintai lingkungan dan tidak membuang sampah mulai dari lingkungan sekolah.
Ketiga, toko-toko tidak boleh membuang sampah dengan berantakan tetapi dimasukan ke dalam plastik besar.
Keempat, sarana dan prasarana serta armada/pasukan kuning harus ditambah. Kelima, pengambilan sampah secara rutin setiap pagi, sehingga TPS tidak boleh ada lagi.
Keenam, ajak masyarakat secara rutin ikut terlibat membersihkan lingkungan. Tujuh, mrngadakan lomba lingkungan bersih dengan pemberian reward.
Delapan, pasukan kuning harus lebih diperhatikan terutama tingkat kesejahteraanya. Sembilan, pasukan BPKS diminta bantuannya untuk menyemprot sampah/lumpur selokan.
"Saya kira beberapa hal ini bisa membuat Singkawang lebih bersih. Sehingga, kedepannya tumpukan sampah di TPA dapat dipisahkan sesuai jenis, mana yang organik yang bisa dijadikan sebagai pupuk kompos dan mana yang anorganik yang bisa dilakukan daur ulang, dan lain-lain," ungkapnya.
Dia berharap, Wali Kota Singkawang memiliki solusi pengolahan sampah, sehingga di TPA sampahnya tidak bertumpuk bak gunung sampah, yang tentunya kurang menyehatkan dan lama kelamaan akan mendatangkan penyakit buat masyarakat sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019