"Berdasarkan tinjauan kita pada hari ini hasilnya sangat memprihatinkan. Tidak tahu lagi 10 tahun kedepan tumpukan sampah di TPA ini akan seperti apa," kata Tjhai Chui Mie.
Dia mengatakan, tentu ini harus dicarikan solusinya. Misalnya, mendaur ulang sampah-sampah yang masih bisa digunakan.
"Kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup Singkawang saya minta segera sampaikan data berapa banyak sampah yang ada di TPA, termasuk sudah berapa lama berada di TPA dan sebagainya," katanya.
Dengan sudah dilengkapinya data-data yang diminta itu, maka dirinya akan mengajak pihak ketiga untuk mengolahnya agar bisa dimanfaatkan kembali oleh masyarakat.
Kemudian, untuk mengatasi tumpukan-tumpukan sampah di TPA, maka pihaknya perlu menyiapkan tong-tong sampah khusus yang plastik dan organik. Tentunya untuk memilah-milah sampah ini diperlukan peran serta dari masyarakat untuk mau memisahkan mana sampah yang organik maupun non organik.
"Kepada pengangkut sampah juga diharapkan waktu membuang sampah juga dapat memisahkan sampah-sampah tersebut, sehingga nanti dalam pengelolaannya akan semakin mudah," tuturnya.
Alangkah baiknya, jika sampah-sampah ini diolah untuk bisa dijadikan uang. "Jadi inilah yang akan kita programkan untuk kedepannya, sehingga Kota Singkawang bisa menjadi bersih apalagi Singkawang sudah dikenal sebagai kota pariwisata," ungkapnya.
Menurut dia, kebersihan merupakan hal yang paling penting dan diutamakan. Dengan terciptanya kebersihan di Kota Singkawang, paling tidak Singkawang bisa kembali mendapatkan Adipura.
"Maka dari itu, sampah-sampah yang sudah terkumpul ini kita upayakan untuk diolah supaya bisa berfungsi seperti pupuk kompos dan sebagainya. Mungkin itu yang harus kita lakukan sesegera mungkin," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Singkawang, Libertus mengatakan, berdasarkan hitungan truk bahwa volume sampah yang masuk ke TPA Wonosari ada sekitar 20-30 truk per hari.
"Ini adalah sampah-sampah yang berasal dari TPS di tiga kecamatan saja, seperti Kecamatan Barat, Tengah dan Selatan," katanya.
Apalagi kalau yang ditangani semua kecamatan, tentunya bisa mencapai 50-100 truk per hari.
Mengingat tidak lama lagi Singkawang akan menghadapi perayaan Imlek dan Cap Go Meh, maka volume sampah sudah dipastikan akan bertambah dari hari-hari biasanya. "Tentunya bisa mencapai 30an lebih truk per hari," ujarnya.
Guna mengatasi tumpukan sampah agar tak semakin menumpuk setiap harinya, pihaknya sudah menyiapkan teknologi pengolahan sampah.
"Artinya, sampah-sampah yang dibawa oleh kendaraan UPT Kebersihan ke TPA, kita olah (daur ulang) di rumah kompos, sedangkan sisanya yang tidak bisa di daur ulang barulah kita buang ke TPA," jelasnya.
Sehingga, yang ada di TPA ini merupakan sisa-sisa sampah yang tidak bisa di daur ulang lagi.
(KR-RDO/S023)