Pimpinan Wilayah BNI Banjarmasin Klaster Kalbar, Kartiko Sri Wijayanto mengatakan bahwa per 24 Juli 2019 realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI sudah mencapai Rp214,46 miliar.

"Pencapaian realisasi KUR BNI di Kalbar tersebut sudah 77,31 persen dari target tahun 2019 ini yang sebesar Rp277,41 miliar," ujarnya di Pontianak, Minggu.

Ia menyebutkan dilihat dari daerah yang dominan yang disalurkan dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar yakni masih di Kota Pontianak.

"Kota Pontianak masih mendominasi. Saat ini realisasi KUR sudah Rp81,01 miliar atau sudah 89,91 persen dari target Rp95,66 miliar. Setelah Pontianak baru disusul oleh Sintang dan Kapuas Hulu serta beberapa daerah lainnya," jelas dia.

Kartiko menyebutkan dilihat sektor usaha, sektor perdagangan masih dan selalu mendominasi. Meskipun di sektor perkebunan, pertanian dan peternakan juga disentuh oleh pihaknya.

"Dari nilai sendiri KUR yang di atas Rp25 juta atau yang hingga Rp500  juta porsi terbesar dari penyaluran KUR kita," kata dia.

Sementara kata dia untuk Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet masih sangat rendah yakni di bawah 2 persen.

"NPL KUR masih terkendali atau rendah. Hal itu tidak terlepas dari pihak kita yang memang menyalurkan sesuai kebutuhan nasabah kita. Pembinaan dan pemberdayaan terus kita lakukan. Sehingga kredit macet terkendali dengan baik," jelas dia.

Pihaknya terus mendorong optimalisasi KUR bagi UMKM di Kalbar. Sehingga hal tersebut bisa mendongkrak kemajuan usaha pelaku usaha dan ekonomi daerah di Kalbar.

"Kita berkomitmen terus memberikan pelayanan maksimal kepada nasabah termasuk ke nasabah KUR kita. Kembali pembinaan terus kita lakukan agar usaha yang dijalankan melalui dana KUR memang memberikan dampak yang luas bukan hanya usahanya namun daerah ini. Semoga pencapaian yang ada dan kesuksesan pelaku usaha memberikan kemajuan bagi daerah ," harap dia.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019