Polwan dan PMI Pontianak serta instansi terkait lainnya, Jumat, memberikan bantuan berbagai kebutuhan pokok dan uang tunai kepada salah seorang warga miskin, Supardini (70) dan anaknya Ria Rizki Utami (23) yang mengalami difabel cacat fisik.

Kasatlantas Polresta Pontianak dan juga Wakil Ketua Bidang Bantuan dan Bencana PMI Pontianak, Kompol Salbiah mengatakan, hari ini pihaknya menyerahkan langsung bantuan berbagai kebutuhan pokok, selimut, pakaian, dan berbagai obat-obatan dan sejumlah uang tunai dari donasi teman-teman.

"Kegiatan ini juga termasuk dalam rangkaian HUT Polwan dan HUT Lalu lintas, yang tujuannya untuk meringankan dan membantu masyarakat yang tidak mampu termasuk ibu Supardini dan anaknya Ria," ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya dalam hal ini (memberikan bantuan) bukan yang pertama, melainkan secara rutin dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkannya dan termasuk kegiatan edukasi dibidang keselamatan lalu lintas.
Polwan bersama Supardini (70) dan anaknya Ria Rizki Utami (23) (ANTARA/Andilala)


"Selain itu, kami hari ini juga melakukan pengecekan kesehatan terhadap Ria (difabel), karena dia tidak bisa meminum obat tablet maka akan diberikan obat sirup," ujarnya.

Sementara itu, terkait rumah bu Supardini yang sangat tidak layak huni karena tidak berdinding dan MKC yang memadai.

"Setelah kami lakukan pengecekan dia hanya tinggal menumpang dan posisi tanah tersebut juga warisan, sehingga ke depan harus dipikirkan bagaimana menyiasatinya, sehingga bisa diberikan bantuan untuk memperbaiki rumah tersebut," katanya.

Sementara itu, Ria Rizki Utami (23) seorang anak perempuan difabel yang mengalami cacat fisik bersama ibunya Supardini (70) bertahan hidup dengan tinggal di sebuah rumah tidak layak huni (gubuk) yang tidak memiliki dinding.

"Suami saya meninggal lima tahun yang lalu, sehingga kini kami hanya mengandalkan belas kasihan tetangga dan keluarga untuk hidup sehari-hari, karena saya juga tidak bisa kerja, selain karena faktor usia, anak saya juga tidak bisa ditinggalkan," kata Supardini.

Selain itu, menurut dia rumah tersebut merupakan milik mertuanya yang kini sudah meninggal, sehingga status kepemilikan hingga saat ini masih warisan.

"Sudah belasan tahun kami tinggal menumpang di sini, dan sejak suami saya masih ada rumah ini juga sudah tidak memiliki dinding," katanya.

Dia berharap, pemerintah memberikan perhatian, baik kepada anaknya, juga dalam hal perbaikan rumah yang tidak layak huni tersebut.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019