Asia Competitiveness Institute (ACI) mencatat daya saing Kalimantan Barat (Kalbar) pada 2019 berada di peringkat ke-23 dari 34 provinsi di Indonesia.

"Dari survei yang dilakukan, daya saing Kalbar tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya dimana naik lima peringkat atau dari 28 ke posisi 23 dari 34 provinsi di Indonesia," ujar Co-Director of ACI, Prof. Tan Khee Giap saat melakukan presentasi bersama Kadin dan Apindo di Pontianak, Jumat.

Ia menyebutkan survei persepsi ACI tersebut untuk data primernya dengan porsi sebesar 22 persen tersebut bekerjasama dengan Apindo, instansi pemerintah di tingkat provinsi dan universitas lokal. Metode yang dilakukan dengan sampling atau dengan pihak yang dianggap memahami permasalahan, bukan masyarakat umum atau acak.

"Sedangkan untuk data sekunder dengan porsi 78 persen dari data BPS, World Bank, Bank Indonesia, Kementerian dan lainnya," tambahnya.

Ia melanjutkan, ada empat lingkup utama yang dibahas yakni pertama, kualitas hidup dan pembangunan infrastruktur, kedua stabilitas ekonomi makro, Ketiga kondisi finansial, bisnis dan tenaga kerja dan keempat pemerintahan dan institusi publik.

"Ada 12 sub lingkup dan 105 indikator di survei kita yang menghasilkan daya saing yang kita sampaikan," tambah dia.

Ia merinci untuk kualitas hidup dan pembangunan infrastruktur Kalbar berada di peringkat ke-31. Kemudian untuk stabilitas ekonomi makro Kalbar berada di peringkat ke- 18.

Selanjutnya kondisi finansial, bisnis dan tenaga kerja Kalbar berada di peringkat ke-15. Terakhir untuk pemerintahan dan institusi publik berada di peringkat ke- 17.

"Dari potret yang ada kita memberikan rekomendasi agar ada peningkatan iklim berusaha yang kondusif dan persaingan yang sehat. Kemudian perlu peningkatan sarana dan prasaran untuk menunjang kesejahteraan masyarakat. Kelemahan ada pendidikan dan persaingan usaha," jelas dia.
 

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019