Guna menyemarakkan HUT ke 74 RI, Kampung Bentasan mengadakan lomba Mural dalam rangkaian Festival Paret Nanas, yang dilaksanakan di Pontianak Utara, pada tanggal 16 hingga 18 Agustus 2019.

 Salah satu panitia lomba, Abdurrachman Randy menjelaskan lomba mural ini bertemakan keluarga berencana, dikarenakan Bentasan masuk dalam program BKKBN yaitu Kampung KB.

 “Tema yang kita angkat untuk lomba Mural ini adalah keluarga berencana, karena kampung Bentasan ini merupakan salah satu desa yang masuk dalam program BKKBN,” tutur Abdurrachman Randy yang juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Senyum Kapuas.
Salah satu peserta lomba mural dari SMK Negeri 6, saat melukis di Festival Parit Nanas. (Istimewa)

Peralatan untuk perlombaan ini sudah disediakan oleh panitia, mulai dari warna-warna dasar hingga media melukis yaitu tembok. Tembok yang dijadikan media mural yaitu dinding rumah warga dan pos.
 
Peserta lomba mural Festival Parit Nanas, saat melukis tentang Keluarga Berencana. (Istimewa)

“Peralatan sudah disediakan oleh panitia, diantaranya cat, kuas, dan tembok. Temboknya sendiri menggunakan dinding luar rumah warga, yang tentunya sudah mengizinkan kami untuk menjadikan salah satu sisi rumahnya menjadi media lomba, dan sebuah pos yang diberikan oleh kelurahan. Jika peralatannya kurang, peserta boleh membawa alat tambahan,” katanya.

Peserta lomba terbagi dalam beberapa tim yang terdiri dari dua orang, dengan total ada empat kelompok. Peserta berasal dari berbagai daerah di Pontianak dan mayoritas merupakan remaja setempat.

“Total ada empat kelompok, kebanyakan merupakan remaja setempat, namun ada juga yang datang dari daerah lain kota Pontianak,” ujarnya.

Beliau berharap seni mural ini dapat dijadikan wadah yang tepat untuk menyampaikan suatu aspirasi, namun harus memiliki konten atau pesan yang baik, jangan sampai penyampaian yang ada berisi kata-kata kotor.

“Kebanyakan mural yang biasa kita temui di jalan berisi kata-kata kotor dan tidak memiliki pesan yang baik, sehingga dianggap hanya mengotori tembok. Seni mural selain menghasilkan sebuah lukisan yang indah juga harus dijadikan wadah untuk menyampaikan aspirasi dan pesan yang positif untuk mengingatkan kita,” ujarnya.

Pewarta: Teguh/Regina (Magang)

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019