Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menggelar kegiatan seminar peningkatan kompetensi wartawan dan humas pemerintah tentang industri kelapa sawit Indonesia yang dihadiri langsung oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji.

"Dari kegiatan ini, sesungguhnya kami ingin memberikan pemahaman kepada rekan-rekan wartawan bahwa di era sekarang dan yang akan datang, dunia akan mengalihkan sumber daya energi itu yang biasanya diambil dari perut bumi, namun sekarang beralih ke tanaman sawit. Apalagi produsen terbesar di dunia itu adalah Indonesia," kata Ketua PWI Kalbar, Gusti Yusri Ismail di Pontianak, Rabu.

Ia mengatakan, produksi kelapa sawit, Kalbar merupakan produsen terbesar di Indonesia dengan hasil sebesar 8 persen.

"Saya pikir hasil itu cukup fantastis, karena itu pada giliranya nanti Kalbar akan mengembangkan industri biodiesel dengan bahan baku CPO yang di hasilkan dari perkebunan kelapa sawit," katanya.

Gusti Yusri menambahkan, selama ini CPO yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit di Kalbar ini paling hanya untuk dijadikan minyak goreng.

"Itupun hanya sebagian kecil saja selebihnya CPO itu di ekspor. Makanya kita dalam seminar ini mengambil tema Pengembangan Industri Kelapa Sawit Menuju Kemandirian Energi. Hal ini dimaksudkan agar Kalbar mendapat timbal balik dari produksi CPO yang begitu besar di Kalbar. Hal ini juga sudah di ungkapkan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji," kata Gusti Yusri.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua PWI Kalbar ini mendesak pihak perusahaan kebun kepala sawit terutama yang tergabung di GAPKI untuk selalu melibatkan rekan-rekan wartawan. Dalam arti pihak perkebunan sawit ini lebih terbuka dan lebih mempermudah kerja-kerja jurnalis terkait masalah di perkebunan sawit itu sendiri.

"Melalui forum ini, saya sangat mengharapkan sekat-sekat atau hambatan-hambatan yang terjadi selama ini dalam peliputan perusahaan kebun sawit dapat cair. Artinya, untuk mendapat statement
selama ini segala sesuatu itu jangan lagi harus diputuskan oleh pusat. Karena itu yang biasa merupakan alasan pihak perusahaan saat wartawan ingin mendapatkan informasi di perusahaan bersangkutan," katanya.

Ketua PWI Kalbar ini juga mengharapkan kepada GAPKI Kalbar untuk dapat memfasilitasi dan menjembatani kepentingan para jurnalis tersebut.

"Itu misalnya, bila para wartawan ini hanya perlu konfirmasi, persoalan informasi data-data itukan saya nilai tidak pada tempatnya bila si wartawan itu harus menghubungi pusat perusahaan tersebut. Jika hal ini terus dibiarkan, maka kami di PWI dan kawan-kawan organisasi wartawan lain akan siap untuk mendobrak keadaan ini. Maka harapan kita, pihak perkebunan sawit selalu libatkanlah rekan-rekan wartawan lokal khususnya dalam pemberitaan," pungkasnya.

Pewarta: Slamet Ardiansyah

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019