Koordinator Wilayah Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kota Singkawang, Kalimantan Barat mengingatkan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam seperti banjir dan longsor untuk selalu meningkatkan kewaspadaan mengingat curah hujan cukup tinggi akhir-akhir ini.
"Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir atau yang selalu digenangi air karena dataran rendah, diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir," kata Korwil Tagana Singkawang, Ferry Samson, Rabu.
Apabila terjadi banjir, katanya, Tagana Singkawang siap melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman dan siap mendirikan posko banjir.
"Kami siap mendirikan dapur umum untuk korban banjir selama 24 jam," ujarnya.
Mengingat, ini sudah merupakan tugas pokok Tagana untuk melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum yang telah diatur dalam Permensos RI.
Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Singkawang, Syafrudin juga mengatakan, dalam rangka deteksi cegah dan antisipasi tanah longsor di Singkawang yaitu di Kecamatan Singkawang Timur dan Selatan serta daerah rawan banjir di Singkawang Tengah, Barat dan Utara, berdasarkan imbauan dari BNPB maupun prediksi BMKG puncak hujan pada Bulan November 2019 disampaikan hal-hal sebagai berikut, pertama, agar berhati-hati dan waspada ketika terjadi peningkatan intensitas hujan terutama masyarakat yang berdomisili di daerah rawan longsor maupun banjir.
"Kedua, bila terdeteksi akibat intensitas hujan yang sangat tinggi hingga menyebabkan kerawanan di sekitar pemukiman dan lingkungan, maka sebaiknya laporkan kepada pihak yang berkompeten untuk menindaklanjuti dan memberikan petunjuk lebih lanjut akan keberadaan anda di seputar pemukiman tersebut," katanya.
Ketiga, hindari beraktivitas tinggi di daerah rawan Galian C, tambang emas dan laut mengingat belum stabilnya cuaca saat ini. Empat, perbaiki kualitas lingkungan hidup mulai dari lingkungan keluarga, per RT, per Kelurahan, hingga tingkat kecamatan untuk bergotong royong membersihkan mulai dari got sampai parit dan saluran air.
Lima, lanjutnya, siaga peralatan survival kit di rumah (senter, jas hujan, payung dan logistik secukupnya). Enam, tempat evakuasi dan pengungsian adalah masing-masing di Aula besar Kantor Kecamatan atau Kelurahan.
Sementara Kepala Bidang Rehabilitasi Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Singkawang, Agus Purnomo mengatakan, jika saat ini pihaknya sudah melakukan persiapan-persiapan bilamana terjadi bencana banjir atau longsor.
"Pertama adalah kesiapan SDM yaitu melibatkan Tagana," katanya.
Kedua, logistik bahan pangan untuk korban bencana berupa sembako. "Logistik ini khusus untuk korban bencana yang mau di evakuasi untuk dibuatkan dapur umum," ujarnya.
Kemudian, mengantisipasi hal tersebut juga, pihaknya diminta untuk mendukung pelaksanaan latihan penanggulangan bencana alam Korem di Aula Makodim 1202/Skw, yang akan dilaksanakan hari ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Bagi masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir atau yang selalu digenangi air karena dataran rendah, diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir," kata Korwil Tagana Singkawang, Ferry Samson, Rabu.
Apabila terjadi banjir, katanya, Tagana Singkawang siap melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman dan siap mendirikan posko banjir.
"Kami siap mendirikan dapur umum untuk korban banjir selama 24 jam," ujarnya.
Mengingat, ini sudah merupakan tugas pokok Tagana untuk melakukan evakuasi dan mendirikan dapur umum yang telah diatur dalam Permensos RI.
Secara terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Singkawang, Syafrudin juga mengatakan, dalam rangka deteksi cegah dan antisipasi tanah longsor di Singkawang yaitu di Kecamatan Singkawang Timur dan Selatan serta daerah rawan banjir di Singkawang Tengah, Barat dan Utara, berdasarkan imbauan dari BNPB maupun prediksi BMKG puncak hujan pada Bulan November 2019 disampaikan hal-hal sebagai berikut, pertama, agar berhati-hati dan waspada ketika terjadi peningkatan intensitas hujan terutama masyarakat yang berdomisili di daerah rawan longsor maupun banjir.
"Kedua, bila terdeteksi akibat intensitas hujan yang sangat tinggi hingga menyebabkan kerawanan di sekitar pemukiman dan lingkungan, maka sebaiknya laporkan kepada pihak yang berkompeten untuk menindaklanjuti dan memberikan petunjuk lebih lanjut akan keberadaan anda di seputar pemukiman tersebut," katanya.
Ketiga, hindari beraktivitas tinggi di daerah rawan Galian C, tambang emas dan laut mengingat belum stabilnya cuaca saat ini. Empat, perbaiki kualitas lingkungan hidup mulai dari lingkungan keluarga, per RT, per Kelurahan, hingga tingkat kecamatan untuk bergotong royong membersihkan mulai dari got sampai parit dan saluran air.
Lima, lanjutnya, siaga peralatan survival kit di rumah (senter, jas hujan, payung dan logistik secukupnya). Enam, tempat evakuasi dan pengungsian adalah masing-masing di Aula besar Kantor Kecamatan atau Kelurahan.
Sementara Kepala Bidang Rehabilitasi Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Singkawang, Agus Purnomo mengatakan, jika saat ini pihaknya sudah melakukan persiapan-persiapan bilamana terjadi bencana banjir atau longsor.
"Pertama adalah kesiapan SDM yaitu melibatkan Tagana," katanya.
Kedua, logistik bahan pangan untuk korban bencana berupa sembako. "Logistik ini khusus untuk korban bencana yang mau di evakuasi untuk dibuatkan dapur umum," ujarnya.
Kemudian, mengantisipasi hal tersebut juga, pihaknya diminta untuk mendukung pelaksanaan latihan penanggulangan bencana alam Korem di Aula Makodim 1202/Skw, yang akan dilaksanakan hari ini.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019