Pusat Media Damai Bumi Khatulistiwa (PMDBK) memberikan pembekalan kepada aparatur kelurahan dan desa terkait dengan pencegahan masuknya paham terorisme dan radikal di lingkungan masyarakat.

"Masuknya terorisme yang banyak terjadi di Indonesia tanpa terdeteksi sama sekali, mengharuskan kita untuk selalu waspada. Untuk itu, pada hari ini kami membangun jalinan hubungan timbal balik media komunikasi di mana Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) berperan aktif melakukan pendekatan 'soft approach' terhadap idiologi radikal-teroris," kata Koordinator Bidang Media FKPT, Nur Iskandar, saat membuka kegiatan Rembuk Aparatur Kelurahan dan Desa Tentang Literasi Informasi melalui FKPT Kalbar, Saring sebelum Sharing" di Sungai Raya, Kamis.

Kegiatan tersebut juga dihadiri perwakilan mahasiswa dari berbagai universitas  Kota Pontianak, unsur kelurahan, TNI dan kepolisian.

Nur Iskandar mengatakan rembuk aparatur dianggap perlu dilakukan mengingat sejauh ini kelurahan dan kecamatan dianggap menjadi tempat di mana para teroris memanfaatkan kawasan yang sama sekali tak terjangkau dan tak terdeteksi untuk melakukan aksi yang merugikan orang banyak, bahkan mengancam keamanan bangsa.

"Tingkat pengawasan yang rendah terutama di tingkat kecamatan dan desa-desa sehingga diperlukannya pemahaman pencegahan aksi terorisme dan berita yang tidak benar kepada seluruh elemen masyarakat wajib dilakukan," tuturnya.

Menurut dia, pengetahuan terkait dengan pencegahan terorisme dibagikan kepada seluruh aparat di tingkat kecamatan dan desa di Kalimantan Barat pada umumnya sehingga mengantisipasi adanya tindakan terorisme yang meresahkan masyarakat luas.

"Wajib saring sebelum 'sharing', diverifikasi terlebih dahulu seluruh pemberitaan dan berita kemudian baru bisa dibagikan," katanya.

Ketua AMSI Kalbar, Kundori, menjelaskan penandatanganan serta kerja sama dilakukan karena keberadaan media-media yang berada di naungan AMSI bisa lebih dipercaya oleh publik dan kalangan bisnis.

"Wajar, sisi kepercayaan memang diperlukan bagi publik disaat banjirnya informasi hoaks," katanya.

Ia menambahkan program kemediaan meliputi ekspose, pelatihan jurnalis damai baik jurnalis profesional maupun jurnalis warga dilakukan demi peningkatan mutu media sesuai regulasi Dewan Pers.

"Sehingga dapat terbangun masyarakat informasi yang bersih dari berita bohong, fitnah, dan hoaks, melakukan riset, observasi, ekspedisi, penulisan, bedah karya, dan kegiatan komunikasi media massa serta hubungan kemasyarakatan yang mendukung terwujudnya tatanan masyarakat Kalbar harmonis," tuturnya.

Beberapa yang melakukan kesepakatan bersama, yaitu, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) yang merupakan wadah berhimpunnya media-media profesional berbasis siber. Kampoeng English Poernama sebagai komunitas muda melinialis, Portal belidak.com dalam bidang perbukuan lokal daring, Rumah Literasi mengaktivasi daya pikir kritis serta kesadaran kritis kemudian mahasiswa untuk bersikap ilmiah dengan produk aktif literasi, serta Prodi Studi Agama-Agama, Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN aktif menyukseskan gerakan deradikalisasi sekaligus mewujudkan kondisi harmonis sosial masyarakat "Bumi Khatulistiwa" Provinsi Kalimantan Barat.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019