Melalui program PLN Peduli Lingkungan, PLN UP3 Ketapang ajak siswa SMA Negeri 1 Ketapang laksanakan penanaman pohon dilingkungan sekolah pada Selasa (5/11). Kegiatan yang bertajuk 'PLN Goes to School' ini diikuti oleh siswa dan dewan guru.
"Sebelum dilakukan penanaman pohon, kami juga melaksanakan sosialisasi proses bisnis kelistrikan serta edukasi keselamatan kerja terutama yang menyangkut masalah kelistrikan, agar para siswa dapat mengetahui bahaya listrik jika tidak digunakan secara bijak dan benar. Selanjutnya kami berharap para siswa dapat menyampaikan informasi yang didapat di lingkungan masing-masing," ungkap Wilfrid Siregar, Manager PLN UP3 Ketapang.
Lebih lanjut Wilfrid menjelaskan, melalui kegiatan PLN Peduli Lingkungan ini pihaknya dapat berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, menambah kawasan hijau, menjaga kualitas air tanah, serta mengurangi efek langsung sinar matahari.
"Sengaja kami pilih tanaman yang berbuah untuk ditanam, selain untuk menambah lahan hijau, para siswa bisa memanfaatkannya untuk berteduh, dan buahnya pun dapat dimakan oleh para siswa dan guru," kata Wilfrid tersenyum.
Diakuinya, program 'PLN Goes to School' ini akan terus berlanjut ke sekolah-sekolah lainnya.
"Setelah SMA Negeri 1 Ketapang, selanjutnya kami akan mengunjungi sekolah-sekolah lainnya agar semakin banyak siswa yang peduli akan keberadaan listrik serta peduli untuk terus menjaga lingkungan," pungkas Wilfrid.
Sementara itu menurut Anita, salah seorang siswa yang ikut dalam kegiatan, kegiatan 'PLN Goes to School' yang dilaksanakan oleh PLN cukup menginspirasi para siswa yang hadir. Diakuinya, melalui kegiatan ini banyak hal-hal positif yang didapat. Selain Informasi terkait listrik dan proses bisnis kelistrikan yang dijalankan oleh PLN, para siswa juga semakin sadar betapa perlunya menjaga lingkungan.
"Kita hanya butuh kepedulian. Peduli akan listrik, agar tahu bahaya listrik jika tidak digunakan secara benar dan bijak, serta peduli akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, karena kalau bukan kita yang menjaganya siapa lagi, sebelum semuanya terlambat dan lingkungan kita terlanjur rusak tanpa kita peduli untuk menjaganya," tutur Anita.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Sebelum dilakukan penanaman pohon, kami juga melaksanakan sosialisasi proses bisnis kelistrikan serta edukasi keselamatan kerja terutama yang menyangkut masalah kelistrikan, agar para siswa dapat mengetahui bahaya listrik jika tidak digunakan secara bijak dan benar. Selanjutnya kami berharap para siswa dapat menyampaikan informasi yang didapat di lingkungan masing-masing," ungkap Wilfrid Siregar, Manager PLN UP3 Ketapang.
Lebih lanjut Wilfrid menjelaskan, melalui kegiatan PLN Peduli Lingkungan ini pihaknya dapat berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan lingkungan, menambah kawasan hijau, menjaga kualitas air tanah, serta mengurangi efek langsung sinar matahari.
"Sengaja kami pilih tanaman yang berbuah untuk ditanam, selain untuk menambah lahan hijau, para siswa bisa memanfaatkannya untuk berteduh, dan buahnya pun dapat dimakan oleh para siswa dan guru," kata Wilfrid tersenyum.
Diakuinya, program 'PLN Goes to School' ini akan terus berlanjut ke sekolah-sekolah lainnya.
"Setelah SMA Negeri 1 Ketapang, selanjutnya kami akan mengunjungi sekolah-sekolah lainnya agar semakin banyak siswa yang peduli akan keberadaan listrik serta peduli untuk terus menjaga lingkungan," pungkas Wilfrid.
Sementara itu menurut Anita, salah seorang siswa yang ikut dalam kegiatan, kegiatan 'PLN Goes to School' yang dilaksanakan oleh PLN cukup menginspirasi para siswa yang hadir. Diakuinya, melalui kegiatan ini banyak hal-hal positif yang didapat. Selain Informasi terkait listrik dan proses bisnis kelistrikan yang dijalankan oleh PLN, para siswa juga semakin sadar betapa perlunya menjaga lingkungan.
"Kita hanya butuh kepedulian. Peduli akan listrik, agar tahu bahaya listrik jika tidak digunakan secara benar dan bijak, serta peduli akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, karena kalau bukan kita yang menjaganya siapa lagi, sebelum semuanya terlambat dan lingkungan kita terlanjur rusak tanpa kita peduli untuk menjaganya," tutur Anita.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019