Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Utara (Kaltara), Datu Iskandar Zulkarnain mengatakan peran media sebagai pilar keempat demokrasi tentunya berkewajiban menulis berita-berita positif dalam mendukung pembangunan di daerah.

Hal tersebut di sampaikan saat acara silaturahim dan pengenalan tentang peran industri migas dalam mendukung ketahanan energi nasional khususnya Medco E&P Tarakan di Tanjung Selor, Senin malam.

"Acara ini sebagai sharing pengetahuan dalam sosialisasi industri hulu Migas yang sangat bermanfaat bagi insan pers Kaltara," ujar Datu Iskandar.

Menurutnya bahwa revolusi industri 4.0 melanda semua sektor kehidupan, termasuk dunia media massa.

Jika dulu batas "deadline" (tenggak waktu) berita cukup lama sehingga wartawan punya banyak waktu membuat berita, tapi kini dengan kemajuan media digital begitu cepat di era 4.0 maka setiap menit adalah "deadline".

"Kemajuan dunia digital 4.0 begitu cepat sehingga media mainstream juga harus memacu diri agar menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman," tambah Datu Iskandar.

Kondisi itu, menuntut agar wartawan harus memiliki kemampuan serta wawasan dan pengetahuan lebih luas untuk berbagai bidang ilmu.

Dengan bekal wawasan dan ilmu pengetahuan berbagai disiplin ilmu, tentunya akan lebih berwarna, mendalam serta komprehensif saat melahirkan karya jurnalistik, katanya.

"Sehingga dengan kegiatan ini tentu membawa manfaat bagi wartawan Kaltara, khususnya saat menulis berita tentang Migas," sebut Datu Iskandar.

Dia berharap agar acara silaturahim terus terjalin, agar saling mengisi untuk mendukung pembangunan sesuai peran masing-masing,

Acara ini dihadiri oleh SKK Migas Perwakilan Kalimantan Dan Sulawesi, Manager Operation Tarakan Dennie Junaedi Dharma dan Manager External Communication and Media Relations Leony Lervyn.

Pewarta: Susylo Asmalyah

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019