Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Kitring KBB 2 Sintang, Adliansyah mengatakan bahwa dengan hadirnya Gardu Induk (GI) 150 kV Sanggau, Kalimantan Barat yang segara dioperasikan akan menjamin kecukupan daya sehingga kehandalan pelayanan terjamin.
"Hadirnya GI Sanggau ini tentu mampu menjamin suplai daya karena melalui GI ini suplai daya dari Sistem Khatulistiwa masuk ke sini untuk bisa didistribusikan ke pelanggan," ujarnya di Sintang, Kamis.
Ia menyebutkan saat ini sistem kelistrikan di Kabupaten Sanggau masih terbatas atau isolated tanpa terhubung dengan sistem lainnya. Kemudian, dari sisi daya mampu belum maksimal dari beban yang ada.
Saat ini beban puncak di Kabupaten Sanggau, 19 MW. Sedangkan daya mampu mencapai 24,8 MW. Sehingga cadangan daya hanya 5,8 MW.
"Di Sistem Khatulistiwa daya surplus capai 100 MW. Nah, itu bisa masuk ke sini dengan adanya GI Sanggau ini. Dengan demikian suplai daya ke Sanggau juga akan melimpah," kata dia.
Dengan demikian lanjut dia, pemadaman di Sanggau dari sisi kesediaan daya tidak akan terjadi lagi di daerah ini dengan masuknya Sistem Khatulistiwa yang saat ini sudah terhubung di tujuh kabupaten kota.
"Pemadaman terjadi ada karena dua faktor yakni suplai daya dan gangguan distribusi. Nah, dari sisi suplai daya maka sudah teratasi nantinya," kata dia.
Tidak kalah penting lagi kata dia dengan Kabupaten Sanggau suplai daya yang nanti dayanya melimpah maka akan bisa melistriki masyarakat di daerah ini lebih maksimal. Pasalnya di Sanggau sejauh ini masih ada 25 desa yang belum berlistrik.
"Dengan suplai daya lebih, selain layanan handal juga bisa lebih banyak lagi masyarakat yang menikmati listrik," kata dia.
Lanjutnya dengan daya lebih, investor yang akan masuk di Sanggau juga tidak perlu khawatir karena suplai daya tercukupi.
"Investor tidak perlu khawatir karena suplai daya lebih. Nantinya dengan masuknya listrik dari Sistem Khatulistiwa, maka pembangkit diesel yang biaya pokok produksi tinggi tentu bisa diistirahatkan atau menjadi cadangan saja," kata dia.
GI Sanggau tersebut terhubung dari GI Tayan yang melintasi 4 kecamatan dan 19 desa. Ada 235 titik tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang menghubungkan. Dari 235 titik tower tersebut, 194 tower sudah selesai. Jadi masih ada 41 tower dalam pengerjaan. Nantinya GI Sanggau akan terpasang trafo sebesar 30 MVA dan dapat melistriki 18.000 pelanggan dengan daya 1300 VA.
Satu di antara masyarakat Dusun Bodok, Desa Pusat Damai, Kecamatan Perindu, Sanggau, Ignasius sangat menyambut baik dan mendukung proyek GI Sanggau. Dengan hal itu kata dia penerangan oleh PLN kepada masyarakat tentu maksimal.
"Kami senang, bangga dan mendukung adanya GI Sanggau ini. Ini tentu akan membuat listrik tidak sering padam lagi dan mampu melistriki saudara kita yang masih banyak belum menikmati listrik," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019
"Hadirnya GI Sanggau ini tentu mampu menjamin suplai daya karena melalui GI ini suplai daya dari Sistem Khatulistiwa masuk ke sini untuk bisa didistribusikan ke pelanggan," ujarnya di Sintang, Kamis.
Ia menyebutkan saat ini sistem kelistrikan di Kabupaten Sanggau masih terbatas atau isolated tanpa terhubung dengan sistem lainnya. Kemudian, dari sisi daya mampu belum maksimal dari beban yang ada.
Saat ini beban puncak di Kabupaten Sanggau, 19 MW. Sedangkan daya mampu mencapai 24,8 MW. Sehingga cadangan daya hanya 5,8 MW.
"Di Sistem Khatulistiwa daya surplus capai 100 MW. Nah, itu bisa masuk ke sini dengan adanya GI Sanggau ini. Dengan demikian suplai daya ke Sanggau juga akan melimpah," kata dia.
Dengan demikian lanjut dia, pemadaman di Sanggau dari sisi kesediaan daya tidak akan terjadi lagi di daerah ini dengan masuknya Sistem Khatulistiwa yang saat ini sudah terhubung di tujuh kabupaten kota.
"Pemadaman terjadi ada karena dua faktor yakni suplai daya dan gangguan distribusi. Nah, dari sisi suplai daya maka sudah teratasi nantinya," kata dia.
Tidak kalah penting lagi kata dia dengan Kabupaten Sanggau suplai daya yang nanti dayanya melimpah maka akan bisa melistriki masyarakat di daerah ini lebih maksimal. Pasalnya di Sanggau sejauh ini masih ada 25 desa yang belum berlistrik.
"Dengan suplai daya lebih, selain layanan handal juga bisa lebih banyak lagi masyarakat yang menikmati listrik," kata dia.
Lanjutnya dengan daya lebih, investor yang akan masuk di Sanggau juga tidak perlu khawatir karena suplai daya tercukupi.
"Investor tidak perlu khawatir karena suplai daya lebih. Nantinya dengan masuknya listrik dari Sistem Khatulistiwa, maka pembangkit diesel yang biaya pokok produksi tinggi tentu bisa diistirahatkan atau menjadi cadangan saja," kata dia.
GI Sanggau tersebut terhubung dari GI Tayan yang melintasi 4 kecamatan dan 19 desa. Ada 235 titik tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) yang menghubungkan. Dari 235 titik tower tersebut, 194 tower sudah selesai. Jadi masih ada 41 tower dalam pengerjaan. Nantinya GI Sanggau akan terpasang trafo sebesar 30 MVA dan dapat melistriki 18.000 pelanggan dengan daya 1300 VA.
Satu di antara masyarakat Dusun Bodok, Desa Pusat Damai, Kecamatan Perindu, Sanggau, Ignasius sangat menyambut baik dan mendukung proyek GI Sanggau. Dengan hal itu kata dia penerangan oleh PLN kepada masyarakat tentu maksimal.
"Kami senang, bangga dan mendukung adanya GI Sanggau ini. Ini tentu akan membuat listrik tidak sering padam lagi dan mampu melistriki saudara kita yang masih banyak belum menikmati listrik," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2019