Manajemen PT Well Harvest Winning (WHW) Alumina Refinery di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, telah melakukan sejumlah kebijakan dalam menangani, mencegah dan mengendalikan penyebaran virus corona.
Head of Corporate Communication PT Well Harvest Winning Alumina Refinery Suhandy Basri dalam keterangan tertulis di Pontianak, Senin, mengatakan, langkah tersebut bagian dari komitmen perusahaan untuk taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di Republik Indonesia.
Ia menjelaskan kebijakan tersebut antara lain perseroan tidak mengizinkan tenaga kerja asing untuk melakukan perjalanan ke China dan sebaliknya, berlaku mulai 26 Januari 2020 sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
Kemudian, perseroan senantiasa selalu taat dan patuh dengan imbauan yang disampaikan dari dinas-dinas terkait untuk melakukan pencegahan dini.
Oleh karena itu, kami telah melakukan sosialisasi ke karyawan lokal dan asing untuk selalu menjaga kesehatan dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan kerja dan diri dengan selalu membiasakan mencuci tangan setelah beraktivitas, jelas dia.
Ia menegaskan, PT WHW juga menyediakan klinik yang dapat mendeteksi dini gejala demam, batuk dan sesak nafas, yang siap membantu selama 24 jam dalam tujuh hari sepekan untuk menjadi pertolongan pertama jika dikemudian hari terdapat karyawan atau masyarakat sekitar yang mengalami gejala tersebut.
Perseroan berkomitmen untuk selalu melakukan keterbukaan informasi dan bekerjasama dengan dinas-dinas terkait dan masyarakat luas guna bersama-sama melakukan pencegahan dini virus tersebut, terang dia.
PT Well Harvest Winning merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan dan pemurnian alumina yang berlokasi di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
PT WHW merupakan Smelter Grade Alumina (SGA) refinery pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas satu juta ton alumina per tahun.
Guna menunjang operasional pabrik, PT WHW juga memiliki sejumlah fasilitas penunjang berupa Pembangkit Listrik Tenaga Uap, terminal khusus kegiatan bongkar muat berstandar internasional, dan komplek hunian karyawan berkapasitas ribuan orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Head of Corporate Communication PT Well Harvest Winning Alumina Refinery Suhandy Basri dalam keterangan tertulis di Pontianak, Senin, mengatakan, langkah tersebut bagian dari komitmen perusahaan untuk taat dan patuh terhadap peraturan yang berlaku di Republik Indonesia.
Ia menjelaskan kebijakan tersebut antara lain perseroan tidak mengizinkan tenaga kerja asing untuk melakukan perjalanan ke China dan sebaliknya, berlaku mulai 26 Januari 2020 sampai dengan waktu yang belum ditentukan.
Kemudian, perseroan senantiasa selalu taat dan patuh dengan imbauan yang disampaikan dari dinas-dinas terkait untuk melakukan pencegahan dini.
Oleh karena itu, kami telah melakukan sosialisasi ke karyawan lokal dan asing untuk selalu menjaga kesehatan dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan kerja dan diri dengan selalu membiasakan mencuci tangan setelah beraktivitas, jelas dia.
Ia menegaskan, PT WHW juga menyediakan klinik yang dapat mendeteksi dini gejala demam, batuk dan sesak nafas, yang siap membantu selama 24 jam dalam tujuh hari sepekan untuk menjadi pertolongan pertama jika dikemudian hari terdapat karyawan atau masyarakat sekitar yang mengalami gejala tersebut.
Perseroan berkomitmen untuk selalu melakukan keterbukaan informasi dan bekerjasama dengan dinas-dinas terkait dan masyarakat luas guna bersama-sama melakukan pencegahan dini virus tersebut, terang dia.
PT Well Harvest Winning merupakan perusahaan yang bergerak dalam pengolahan dan pemurnian alumina yang berlokasi di Kecamatan Kendawangan, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat.
PT WHW merupakan Smelter Grade Alumina (SGA) refinery pertama di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas satu juta ton alumina per tahun.
Guna menunjang operasional pabrik, PT WHW juga memiliki sejumlah fasilitas penunjang berupa Pembangkit Listrik Tenaga Uap, terminal khusus kegiatan bongkar muat berstandar internasional, dan komplek hunian karyawan berkapasitas ribuan orang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020