Ketapang (ANTARA) - Direktur PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW AR), Boni Subekti menanggapi video viral meninggalnya bayi di dalam mobil saat perjalanan dari Kendawangan menuju Ketapang, Kalimantan Barat, Rabu.
Seorang bayi rujukan dari Puskesmas Kendawangan menuju Rumah Sakit Agiesdjam Ketapang meninggal di tengah perjalanan.
"Lokasi kejadian dalam video viral tersebut berada di ruas jalan Kendawangan-Pesaguan yang merupakan bagian dari jalan provinsi sehingga tanggung jawab untuk perawatan dan perbaikannya berada di bawah Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat,” kata Boni dalam press release yang diterima ANTARA, Rabu.
Ia menjelaskan, hal tersebut sesuai kutipan pernyataan Plt Gubernur Kalbar, Harisson yang disampaikan melalui media massa yang menyebut bahwa ruas jalan Kendawangan-Pesaguan berada di bawah kewenangan provinsi, dengan penanganan dan pendanaannya tahun ini melalui Inpres jalan daerah.
"Dalam penjelasan kepada media, Harisson menyatakan hingga saat ini belum jelas kapan implementasinya akan dilaksanakan mengingat Inpres Jalan Daerah merupakan kewenangan pemerintah pusat," tutur Boni.
Terhadap kejadian meninggalnya bayi yang akan dibawa berobat ke Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang, pihaknya juga turut belasungkawa. "Dengan penuh simpati, PT WHW mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya di tengah perjalanan dari Kecamatan Kendawangan menuju Rumah Sakit Agoesdjam Ketapang," ucap Boni.
Sebelumnya, Ketua LSM Peduli Kayong, Suryadi menilai keberadaan sejumlah perusahaan besar di Ketapang termasuk PT WHW-AR)di Kecamatan Kendawangan tidak berdampak pada kondisi fasilitas jalan Ketapang - Kendawangan. Sejak diresmikan Presiden RI pada 2016 hingga saat ini ruas jalan tersebut masih rusak parah.
"Padahal ketika PT WHW dan perusahaan lain masuk ke Kendawangan, harapan kita jalan Ketapang-Kendawangan jadi bagus, karena perusahaan tersebut sangat besar," ungkap Suryadi di Ketapang, Rabu.
Selain PT WHW, sejumlah perusahaan lain yang ada di wilayah tersebut yaitu PT BGA, PT PSL, PT KBS, dan PT SPI.
PT WHW respon video jalan rusak Kendawangan-Ketapang
Rabu, 24 Juli 2024 18:35 WIB