Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melalui Bappeda setempat menggelar kegiatan Talkshow Kubu Raya Economic Outlook untuk memperingati satu dekade Kubu Raya dalam menjawab tantangan dan potensi yang akan terjadi kedepan.

"Saat ini Kubu Raya sudah masuk satu dekade, banyak hal yang terjadi dalam pembangunan terkait ancaman dan peluang serta kebijakan pemerintah yang perlu mendapat perhatian dalam konteks menyesuaikan perencanaan pembangunan di daerah dengan pembangunan nasional," kata Kepala Bappeda Kubu Raya Amini Maros saat membuka kegiatan Talkshow Kubu Raya Economic Outlook di Kecamatan Sungai Raya, Senin.

Amini Maros mengatakan pada kegiatan tersebut pihaknya menghadrirkan sejumlah narasumber yang berkompeten dalam bidang ekonomi antara lain, pakar ekonomi Kalbar, Prof. Edi Suratman, Kepala BPS Kubu Raya Anton Manurung, Ketua Hipmi Kalbar Denia Yuniarti Abdussamad, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalbar Syarif Kamaruzzaman serta Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan.



Menurutnya, pemetaan ekonomi dalam mendukung pembangunan Kubu Raya ke depan perlu dilakukan dengan melibatkan berbagai pihak agar setiap kebiajkan program pembangunan yang dibuat bisa tepat sasaran.

"Beberapa hal penting dalam pembangunan ekonomi Nasional kita catat antara lain mengenai persiapan bonus demografi nasional tahun 2030, revolusi industri 4.0 dimana Indonesia dan Kubu Raya perlu memanfaatkan peluang ini dalam mempercepat pembangunan dan perekonomian di daerah," tuturnya.

Memalui kegiatan itu, katanya diharapkan setiap SKPD yang ada di Kubu Raya serta pihak trekait lainnya bisa mendapatkan masukan terkait program kerja yang akan dibuat nantinya.



Ditempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan inovasi dan terobosan kebijakan yang mempermudah berbagai perizinan agar mempercepat masuknya investasi di kabupaten itu.

"Tidak hanya usaha besar yang kita mudah perinzinannya, namun juga untuk UMKM, karena kita melakukan ini untuk meningkatkan gairah di bidang usaha bagi masyarakat," tuturnya.

Dikatakan Muda, kemudahan perizinan tersebut selain untuk meningkatkan investasi juga diyakini mampu menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat dan menjadi penggerak ekonomi bagi masyarakat.



Menurut Muda, dengan kondisi geografis Kubu Raya yang sangat strategis selain berdekatan dengan ibu kota Kalbar, juga memiliki tiga pintu masuk ke Kalbar (Darat, laut dan udara) menjadikan kabupaten itu memiliki potensi besar untuk bidak investasi.

"Untuk memaksimalkan potensi itu, kita juga terus memperkuat berbagai kebijakan untuk hilirisasi industri, agar setiap produk yang dihasilkan masyarakat bisa terserap dan meningkatkan produkivitas ekonomi pada masyarakat," kata Muda.

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020