Wakil Bupati Kubu Raya Sujiwo memimpin kerja bakti pembersihan dan pemagaran lahan wakaf pemakaman di Parit Rintis Desa Punggur Kecil, Kecamatan Sungai Kakap.

"Kerja bakti pembersihan dan pemagaran lahan wakaf dilakukan bersama warga Sungai Raya Dalam, Punggur Kecil, dan sekitarnya. Kerja bakti dilatari keinginan besar warga Sungai Raya Dalam dan sekitarnya untuk memiliki lahan wakaf," kata Sujiwo di Sungai Raya, Ahad.

Ia mengungkapkan, lahan seluas 9,6 hektare tersebut berasal dari keluarga besar Nurdin Johan yang mewakafkan tanahnya untuk permakaman.

"Tanah ini ke depannya diperuntukkan sebagai permakaman atau biasa orang-orang memplesetkannya dengan sebutan kapling abadi. Selama ini kita cuma memikirkan orang yang hidup saja. Sudah saatnya kita ikut memikirkan orang-orang yang sudah meninggal, apalagi Sungai Raya Dalam ini minim sekali bahkan dapat dikatakan tidak punya lahan permakaman," tuturnya.

Sujiwo mengatakan warga Sungai Raya Dalam sangat terbantu dengan adanya lahan wakaf. Sebab kawasan Sungai Raya Dalam dan sekitarnya memang belum memiliki permakaman yang memadai.

Adapun lahan seluas 600 meter persegi yang pernah ia wakafkan untuk permakaman pada tahun 2007 silam telah penuh. Dengan adanya lahan wakaf baru ini, dirinya meminta warga setempat tak lagi bingung mencari lokasi permakaman ketika ada yang meninggal dunia.

"Sekarang kalau ada warga Sungai Raya Dalam yang meninggal, kita tidak lagi bingung mau dimakamkan di mana,” ucapnya.

Ia menambahkan, selain diperuntukkan sebagai permakaman, di lahan tersebut rencananya juga akan dibangun pondok pesantren. Nantinya permakaman dan pondok akan dikelola oleh Yayasan Darunnajah Raya.

"Insya Allah di lahan ini juga akan dibangun pesantren di bawah Yayasan Darunnajah Raya," katanya.

Sujiwo tak lupa mengapresiasi warga yang antusias bekerja bakti. Dirinya berharap semangat gotong royong itu terus dipertahankan dan ditularkan kepada masyarakat lainnya.

"Saya imbau kepada warga Sungai Raya Dalam, Punggur Kecil, dan Kubu Raya pada umumnya, semangat gotong royong dan kebersamaan seperti ini harus kita pupuk," ujarnya.

Gotong royong merupakan peninggalan yang sangat mulia oleh leluhur yang saat ini sudah mulai tergerus dan terdegradasi. "Memang masih ada, tetapi tidak lagi seperti dulu. Warga Sungai Raya Dalam sudah memulainya, dan mudah-mudahan bisa ditiru oleh warga lainnya," katanya.*

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020