Bupati Kapuas Hulu, Abang Muhammad Nasir mengatakan bencana tidak bisa dianggap sepele, karena bencana alam di Kapuas Hulu bisa saja terjadi, untuk itu Kapuas Hulu telah ditetapkan status siaga darurat bencana banjir, puting beliung dan longsor.

" Kita tidak boleh memandang remeh potensi bencana yang mungkin saja sewaktu - waktu terjadi," kata Nasir, saat diskusi dalam rangka penanggulangan bencana di Putussibau, Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Kamis.

Disampaikan Nasir, kewaspadaan terhadap bencana perlu ditingkatkan meski pun Kapuas Hulu terdiri dari banjir, puting beliung dan tanah longsor serta Karhutla tidak tergolong sangat ekstrim.

Menurut dia, potensi bencana itu harus selalu diantisipasi dengan baik, kita masih ingat ketika terjadi tanah longsor di Desa Tanjung Lokang di daerah perhuluan sungai Kapuas.

" Banyak korban harta dan benda saat itu serta rumah yang hanyut terbawa arus sungai," jelas Nasir.

Menyikapi hal tersebut, kata Nasir setelah Pemerintah Daerah Kapuas Hulu mendapatkan masukan dari BMKG tentang potensi curah hujan tahun 2020 dan berdasarkan hasil rapat kesiapsiagaan menghadapi musim penghujan tahun 2020, maka tanggal 10 Januari 2020 lalu, telah ditetapkan status siaga bencana banjir, puting beliung dan tahan longsor.

" Penetepan status siaga darurat bencana itu di keluarkan melalui keputusan Bupati Kapuas Hulu nomor 14  tanggal 10 Januari 2020," jelas Nasir.

Selian itu, diperkuat lagi dengan Keputusan Bupati Kapuas Hulu nomor 15 Tahun 2020, Tentang pembentukan komando siaga darurat bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor di Kapuas Hulu.

" Komando itu nantinya yang bertanggungjawab untuk menghadapi bencana banjir, puting beliung dan tanah longsor," kata Nasir.

Dengan status tersebut, kata Nasir, Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu  bisa menyusul kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dana siap pakai.

" Usulan itu disertai laporan kejadian hasil dan informasi tentang kondisi ancaman bencana dari lembaga terkait, jumlah korban, prakiraan, jumlah pengungsi, kerusakan dan kerugian serta bantuan yang diperlukan," kata Nasir.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020