Viralnya kabar tentang penculikan siswi kelas V SD Negeri 66 Pontianak tentu mendapatkan perhatian serius dari berbagai pihak. Apa lagi kejadian yang tersebar di medsos mendapat berbagai respon.
Saat dikonfirmasi, ternyata informasi tersebut tidaklah benar.
"Kejadian ini tidak benar, makanya saya sampai saat ini masih santai-santai saja. Memang tadi pagi, saya sempat terkejut waktu kawan memperlihatkan WA-nya, kejadian ini menjadi super heboh," kata Kepala Sekolah SD Negeri 66 Pontianak, Amin di Pontianak, Kamis.
Apa lagi ujar Amin, di berita itu dikatakan bahwa tangan anak tersebut patah karena ditarik oleh si penculik.
"Itu tidak benar, dan kemarin sebelum anak itu pulang ke rumah dari sekolah ini, tangan anak itu tidak patah dan baik-baik saja. Makanya saya belum mengambil tindakan melaporkan hal ini ke pihak kepolisian. Dan, tadi malam (kemarin) pihak Polsek telah menghubungi salah satu guru kami dengan menyampaikan bahwa kejadian itu tidaklah serius," paparnya.
Kepsek SD Negeri 66 Pontianak ini meyakinkan bahwa orang yang memberitakan kejadian ini melalui WA itu tidak mengetahui apa-apa dan hal yang sebenarnya. Berita itu jelas dibumbui makanya bisa heboh seperti ini.
"Terlepas dari kejadian ini, jauh-jauh hari kami dari pihak sekolah selalu mengimbau dan mengingatkan kepada para siswa kami untuk tidak bermain di luar lingkungan sekolah, terutama di lingkungan yang tidak terpantau oleh pengawasan para guru seperti di belakang sekolah. Bermainlah di halaman depan yang cukup luas untuk bermain," katanya.
Kepada anak-anak ujarnya menambahkan, sekolah juga terus mengingatkan untuk tidak keluar lingkungan sekolah pada saat jam belajar. " Kepada mereka kami ingatkan jangan bermain keluar lingkungan dan pengawasan dari pihak sekolah. Kalau sudah jam pulang silahkan langsung pulang ke rumah masing-masing dan tidak keluyuran kemana-mana," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Saat dikonfirmasi, ternyata informasi tersebut tidaklah benar.
"Kejadian ini tidak benar, makanya saya sampai saat ini masih santai-santai saja. Memang tadi pagi, saya sempat terkejut waktu kawan memperlihatkan WA-nya, kejadian ini menjadi super heboh," kata Kepala Sekolah SD Negeri 66 Pontianak, Amin di Pontianak, Kamis.
Apa lagi ujar Amin, di berita itu dikatakan bahwa tangan anak tersebut patah karena ditarik oleh si penculik.
"Itu tidak benar, dan kemarin sebelum anak itu pulang ke rumah dari sekolah ini, tangan anak itu tidak patah dan baik-baik saja. Makanya saya belum mengambil tindakan melaporkan hal ini ke pihak kepolisian. Dan, tadi malam (kemarin) pihak Polsek telah menghubungi salah satu guru kami dengan menyampaikan bahwa kejadian itu tidaklah serius," paparnya.
Kepsek SD Negeri 66 Pontianak ini meyakinkan bahwa orang yang memberitakan kejadian ini melalui WA itu tidak mengetahui apa-apa dan hal yang sebenarnya. Berita itu jelas dibumbui makanya bisa heboh seperti ini.
"Terlepas dari kejadian ini, jauh-jauh hari kami dari pihak sekolah selalu mengimbau dan mengingatkan kepada para siswa kami untuk tidak bermain di luar lingkungan sekolah, terutama di lingkungan yang tidak terpantau oleh pengawasan para guru seperti di belakang sekolah. Bermainlah di halaman depan yang cukup luas untuk bermain," katanya.
Kepada anak-anak ujarnya menambahkan, sekolah juga terus mengingatkan untuk tidak keluar lingkungan sekolah pada saat jam belajar. " Kepada mereka kami ingatkan jangan bermain keluar lingkungan dan pengawasan dari pihak sekolah. Kalau sudah jam pulang silahkan langsung pulang ke rumah masing-masing dan tidak keluyuran kemana-mana," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020