Gugus Tugas COVID- 19 Sungai Duri, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat berinisiatif penuhi kebutuhan masker warganya dengan memproduksi sendiri masker dari bahan kain  dengan melibatkan sejumlah penjahit secara sukarela.

"Bersyukur terdapat sekelompok relawan dari divisi logistik Gugus Tugas COVID-19 Sungai Duri, Kecamatan Sungai Raya yang dimotori oleh Ibu Nurhayati mengambil peran dalam mengurangi beban pemerintah dan masyarakat, yaitu dengan memproduksi secara manual masker dari bahan kain," ujar Kepala Desa Sungai Duri Rezza Herlambang saat dihubungi di Sungai Raya, Rabu.

Rezza menjelaskan bahawa relawan yang ada menargetkan produksi masker tersebut sekitar 5.000-10.000 lembar.

"Jumlah relawan penjahit masker darurat ini sementara berjumlah lima orang dan berasal dari ibu-ibu rumah tangga yang memiliki mesin jahit di rumahnya," kata dia.

Menurut dia, setelah diumumkan kepada masyarakat terkait pembuatan masker, sejumlah bantuan pun mulai berdatangan, mulai dari bahan kain, benang dan uang tunai dari donatur dalam maupun luar daerah.

"Masker kain yang nantinya akan dibagikan kepada petugas yang berjuang di lapangan dan kepada masyarakat," kata dia.

Rezza juga menjelaskan stok mulai banyak hanya pihaknya kekurangan tenaga atau relawan penjahit.

"Kami juga kekurangan relawan penjahit. Stok bahan kain mulai banyak berdatangan. Kita bersyukur masyarakat banyak yg menyumbangkan bahan kain," tuturnya.

Pihaknya mengimbau bagi yang ingin bergabung menjadi relawan penjahit masker dapat mendaftar diri ke divisi logistik.

"Semua pihak berperan dan sama pentingnya baik relawan maupun masyarakat umum. Dengan disiplin diri dan keluarga kita sudah ikut berperan," tambahnya.

Selain itu, Desa sungai Duri dalam mencegah dan menangani COVID-19 ini telah membentuk gugus tugas ditingkat desa, yang terdiri dari beberapa divisi.

"Divisi sosialisasi tugas nya membuat konten atau mencetak selebaran untuk disebarkan. Kita tugaskan lembaga lembaga yang ada di desa seperti BPD LPM Paus kader posyandu dan lain-lain. Lalu divisi pencegahan dan kesiapsiagaan yang terdiri dari brigade Desa Tangguh Bencana (Destana) yang kegiatannya berupa penyemprotan disinfektan diberbagai lokasi. Lalu mereka juga membuat tempat cuci tangan umum di pasar dan di kantor desa," jelas Rezza.

Kemudian, divisi logistik isinya Bidan Desa dan PKK mereka menyiapkan alat dan perlengkapan logistik yang diperlukan termasuk membuat masker .

"Karena beli di pasar harganya tinggi. Kalau ada operasi mereka menyiapkan logistik. Ada juga divisi operasional pengendalian dipegang oleh tujuh kepala dusun dan 28 ketua RT. Mereka bertanggung jawab memberikan informasi kepada petugas Puskesmas tentang kedatangan warga dari luar daerah atau ada informasi lain yang penting seperti titik-titik keramaian masyarakat," tambahnya.

Terakhir kata Rezza ada seksi penertiban dan pengawasan. Di seksi ini akan bekerja sama dengan gugus tugas Penertiban kecamatan untuk menertibkan yang melanggar edaran atau aturan pemerintah terkait COVID-19.

Pewarta: Dedi

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020