Rumah Zakat Kalbar melibatkan 10.000-an ibu-ibu rumah tangga dalam membuat masker kain guna mengatasi kekuarangan masker di wilayah itu dalam mencegah penyebaran COVID-19.
"Sebanyak 10 ribuan yang dilibatkan itu merupakan ibu-ibu dari desa pemberdayaan Rumah Zakat Kalbar," kata Manajer Cabang Rumah Zakat Area Kalimantan Barat Azrul Putra Nanda di Pontianak, Senin.
Azrul menjelaskan, program pembuatan masker dari kain itu dimulai sejak 7 April 2020 dan hingga saat ini sudah tercetak sebanyak 2.800 lembar masker kain yang siap pakai.
"Untuk wilayah Kalbar, kami menargetkan bisa membuat sebanyak 50 ribuan lembar masker, sementara secara nasional satu juta masker," ujarnya.
Dia menambahkan, ada dua konsep dalam hal pembagian masker itu, yakni
yang pertama akan dijual seharga modal, yakni Rp5 ribuan/lembar, tetapi masyarakat boleh membayar di atas harga modal, yang nanti sisanya didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan ibu-ibu pemberdayaan yang membuat masker kain tersebut.
"Kemudian konsep kedua, dengan sistem pembagian masker ke dhuafa, yang akan kami lakukan kerja sama dengan IKAPTK (Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan) Kota Pontianak yang nantinya akan masuk ke tingkat kecamatan dan kelurahan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Azrul berharap, dengan adanya program pembuatan masker kain itu, maka bisa membantu masyarakat Kalbar yang saat ini kesulitan dalam mencari masker, baik masker pabrikan atau lainnya dalam mencegah agar tidak tertular COVID-19.
Selain membuat program pembuatan masker gratis, Rumah Zakat Kalbar juga gencar melakukan penyemprotan disinfektan di masjid dan mushola dan berbagai kegiatan lainnya, dalam mencegah penyebaran COVID-19 tersebut.
Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih, makan makanan yang bergizi, perbanyak makan buah dan sayur, rajin cuci tangan menggunakan sabun, dan menggunakan masker apabila keluar rumah atau bepergian, serta jaga jarak aman agar tidak tertular COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Sebanyak 10 ribuan yang dilibatkan itu merupakan ibu-ibu dari desa pemberdayaan Rumah Zakat Kalbar," kata Manajer Cabang Rumah Zakat Area Kalimantan Barat Azrul Putra Nanda di Pontianak, Senin.
Azrul menjelaskan, program pembuatan masker dari kain itu dimulai sejak 7 April 2020 dan hingga saat ini sudah tercetak sebanyak 2.800 lembar masker kain yang siap pakai.
"Untuk wilayah Kalbar, kami menargetkan bisa membuat sebanyak 50 ribuan lembar masker, sementara secara nasional satu juta masker," ujarnya.
Dia menambahkan, ada dua konsep dalam hal pembagian masker itu, yakni
yang pertama akan dijual seharga modal, yakni Rp5 ribuan/lembar, tetapi masyarakat boleh membayar di atas harga modal, yang nanti sisanya didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan dan ibu-ibu pemberdayaan yang membuat masker kain tersebut.
"Kemudian konsep kedua, dengan sistem pembagian masker ke dhuafa, yang akan kami lakukan kerja sama dengan IKAPTK (Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan) Kota Pontianak yang nantinya akan masuk ke tingkat kecamatan dan kelurahan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Azrul berharap, dengan adanya program pembuatan masker kain itu, maka bisa membantu masyarakat Kalbar yang saat ini kesulitan dalam mencari masker, baik masker pabrikan atau lainnya dalam mencegah agar tidak tertular COVID-19.
Selain membuat program pembuatan masker gratis, Rumah Zakat Kalbar juga gencar melakukan penyemprotan disinfektan di masjid dan mushola dan berbagai kegiatan lainnya, dalam mencegah penyebaran COVID-19 tersebut.
Sebelumnya, dalam berbagai kesempatan, Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengimbau masyarakat agar menerapkan pola hidup bersih, makan makanan yang bergizi, perbanyak makan buah dan sayur, rajin cuci tangan menggunakan sabun, dan menggunakan masker apabila keluar rumah atau bepergian, serta jaga jarak aman agar tidak tertular COVID-19.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020