Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono memuji aksi 50 barber melalui koordinasi Rumah Zakat Kalbar yang melakukan aksi potong rambut dengan bayar seikhlasnya dan kemudian hasilnya disumbangkan untuk Palestina.
“Aksi ini sebagai bentuk kepedulian mereka yang mana para barber ini mengajarkan kepada kita semua betapa pentingnya saling berbagi dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan seperti untuk Palestina tanpa memandang perbedaan atau batasan apapun,” ujarnya di Pontianak, Minggu.
Ia menambahkan melalui aksi itu para barber telah membuktikan bahwa setiap orang dalam kapasitasnya masing-masing dapat berkontribusi untuk menyebarkan kebaikan dan memberikan harapan kepada mereka yang sedang mengalami kesulitan.
"Saya sangat mengapresiasi aksi yang diinisiasi Rumah Zakat dengan melibatkan para barber atau pemangkas rambut sebagai bentuk dukungan dan bantuan nyata demi kemanusiaan," ucapnya.
Ia menilai aksi ini juga menjadi inspirasi bagi banyak orang lainnya untuk melakukan sesuatu yang nyata dan bermakna dalam menghadapi situasi sulit di berbagai belahan dunia. Dalam setiap potongan rambut, mereka mengingatkan kita semua akan kekuatan solidaritas dan kepedulian yang dapat merangkul dan mengubah kehidupan seseorang.
“'Potong Rambut Bayar Seikhlasnya' sebagai bentuk kepedulian para barber terhadap penderitaan rakyat Palestina ini telah memberikan pelajaran berharga tentang kekuatan, kebaikan dan kerja sama dalam merangkul dunia yang lebih adil dan berempati,” tuturnya.
Sementara itu, Branch Manager Rumah Zakat Kalbar Asrul Putra mengatakan di tengah konflik yang sedang terjadi di Palestina, di mana masyarakat Palestina sedang menghadapi penderitaan dan kesulitan yang tak terbayangkan, ada kelompok individu yang berusaha memberikan dukungan dan bantuan nyata untuk mereka, seperti aksi yang dilakukan oleh para barber.
“Para barber ini menggunakan keahlian mereka dalam seni memangkas rambut untuk menggalang dana dan memberikan sumbangan kepada masyarakat Palestina yang membutuhkan,” ungkapnya.
Ia menceritakan, aksi ini berawal dari ide dan tekad kuat sekelompok barber yang merasa tergerak untuk melakukan sesuatu yang lebih dari sekadar mencukur rambut pelanggan mereka. Mereka ingin berkontribusi dalam menyebarkan kesadaran tentang konflik yang sedang berlangsung dan membantu meringankan beban yang ditanggung oleh rakyat Palestina.
“Tidak ada harga yang ditetapkan untuk potongan rambut, hanya semangat saling membantu yang menjadi fokus utama,” ucapnya.
Warga yang melintas di Bundaran Digulis Untan, secara spontan berdatangan untuk dipangkas rambutnya. Mereka begitu antusias melihat aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk dukungan membantu rakyat Palestina. Satu di antaranya Muis. Ia datang ke lokasi ini untuk dipangkas rambutnya sekaligus ingin memberikan dukungan kepada Palestina.
“Kebetulan rambut saya sudah mulai panjang dan saya juga melihat aksi ini ditujukan untuk membantu bangsa Palestina yang tengah tertimpa musibah, makanya saya datang ke sini,” sebut mahasiswa di salah satu perguruan tinggi ini.
Dalam aksi tersebut Asrul Putra menjadi orang pertama yang dipangkas rambutnya oleh Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono. Dengan menggunakan alat cukur, Edi dengan perlahan mencukur bagian demi bagian rambut Asrul. Meski tak tuntas, pekerjaan memangkas itu dilanjutkan satu di antara 50 barber yang ikut berpartisipasi.