Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat Harisson memastikan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) di Kalbar aman untuk satu bulan ke depan. 

"Sampai dengan tanggal 8 Mei 2020 kemarin,  jumlah APD di Kalbar tersedia sebanyak 63.175. Jumlah ini cukup untuk stok satu bulan ke depan," kata Harisson di Pontianak, Senin.

Dia menjelaskan, jumlah tersebut sudah termasuk bantuan dari gugus tugas nasional sebanyak 3.250 APD berupa baju Hazmat dan sudah langsung didistribusikan ke kabupaten/kota dan rumah sakit yang stoknya sudah menipis.

Harisson mengatakan total bantuan dari gugus tugas hingga saat ini sebanyak 41.150 APD. Kemudian Pemprov Kalbar juga menganggarkan sebanyak 13.530 APD. 

Selebihnya, bantuan dari pengusaha BUMN dan BUMD. Seluruhnya, sudah didistribusikan ke rumah sakit maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

"Jadi nanti kalau Dinas Kabupaten/Kota mereka gunakan untuk tracing maupun pelayanan kesehatan di puskesmas. Kalau untuk rumah sakit ya memang mereka gunakan untuk pelayanan pasien,"  tuturnya.

Harisson menyatakan jika pihaknya menerima bantuan maka akan langsung didistribusikan kepada kabupaten/kota serta rumah sakit. 

"Kita menyisakan sedikit saja di Dinas Kesehatan Provinsi ini untuk stok yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi," katanya.

Harisson mengungkap selain mengambil dari Dinkes Kalbar. Dinkes Kabupaten/Kota juga sudah mengadakan APD dari APBD masing-masing. Serta juga bisa menerima bantuan langsung dari pengusaha tanpa melalui Dinas Kesehatan Provinsi. 

"Saya kira sekarang APD tidak menjadi masalah lagi ya karena kita sampai sekarang itu saya hitung stok kita sudah aman untuk satu bulan ke depan," kata Harisson.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020