Warga daerah kepulauan di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, mengeluhkan langkanya bensin saat hari raya Idul Fitri.
Bahkan menurut salah satu warga, Amad, bensin di Tanjung Satai Kecamatan Pulau Maya Kayong Utara menembus harga hingga 15 ribu rupiah per liternya.
Ditambah lagi bahan bakar jenis premium dan pertalite tersebut susah didapat sehingga menyulitkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.
"Harga sekarang Rp15 ribu perliternya, sekarang masih sulit di dapat. Saat Lebaran pertama sudah langka minyak bensin disini," kata Amad warga Tanjung Satai saat dihubungi.
Dirinya mengaku, pembelian bensin pun dibatasi padahal dibutuhkan terutama bagi nelayan yang akan pergi ke laut yang menggunakan jenis bahan bakar jenis tersebut
"Susahlah, apalagi nelayan disini, ada yang menggunakan bensin, jadi tak bisa melaut," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Kayong Utara Dapil II Bung Tomo membenarkan perihal tersebut.
Ia dan anggota DPRD lainnya sedang mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi warga didaerah kepulauan tersebut.
"Iya benar kemarin saya juga udah dapat info demikian,kami masih menelusuri akibat kelangkaan tersebut,"kata Bung Tomo saat dihubungi di Sukadana.
Menurut Kader Partai Golkar tersebut, permasalahan kelangkaan BBM di daerah pemilihannya itu sudah menjadi problem lama yang seringkali dikeluhkan warga di kepulauan.
"Penyalur disana ada,cuma mungkin belum maksimal karena beberapa faktor teknis dan non teknis. Untuk itu saya akan menelusuri benang merah persoalan ini, dengan berkoordinasi dengan eksekutif melalui bidang terkait," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Bahkan menurut salah satu warga, Amad, bensin di Tanjung Satai Kecamatan Pulau Maya Kayong Utara menembus harga hingga 15 ribu rupiah per liternya.
Ditambah lagi bahan bakar jenis premium dan pertalite tersebut susah didapat sehingga menyulitkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari.
"Harga sekarang Rp15 ribu perliternya, sekarang masih sulit di dapat. Saat Lebaran pertama sudah langka minyak bensin disini," kata Amad warga Tanjung Satai saat dihubungi.
Dirinya mengaku, pembelian bensin pun dibatasi padahal dibutuhkan terutama bagi nelayan yang akan pergi ke laut yang menggunakan jenis bahan bakar jenis tersebut
"Susahlah, apalagi nelayan disini, ada yang menggunakan bensin, jadi tak bisa melaut," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kabupaten Kayong Utara Dapil II Bung Tomo membenarkan perihal tersebut.
Ia dan anggota DPRD lainnya sedang mencari jalan keluar terhadap permasalahan yang dihadapi warga didaerah kepulauan tersebut.
"Iya benar kemarin saya juga udah dapat info demikian,kami masih menelusuri akibat kelangkaan tersebut,"kata Bung Tomo saat dihubungi di Sukadana.
Menurut Kader Partai Golkar tersebut, permasalahan kelangkaan BBM di daerah pemilihannya itu sudah menjadi problem lama yang seringkali dikeluhkan warga di kepulauan.
"Penyalur disana ada,cuma mungkin belum maksimal karena beberapa faktor teknis dan non teknis. Untuk itu saya akan menelusuri benang merah persoalan ini, dengan berkoordinasi dengan eksekutif melalui bidang terkait," kata dia lagi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020