Bupati Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, Abdul Haris, akan menyurati Presiden Joko Widodo terkait buruknya jaringan Telkomsel di Kelurahan Letung, Kecamatan Jemaja dan sekitarnya.
Menurutnya, hal tersebut juga atas permintaan masyarakat setempat yang mengeluh sudah bertahun-tahun tidak mendapatkan akses layanan telepon maupun internet yang berkualitas.
"Masyarakat sangat membutuhkan sinyal, karena sudah menjadi kebutuhan primer saat ini, apalagi di tengah pandemi COVID-19,” kata Abdul Haris usai berdialog dengan perwakilan masyarakat dari Kecamatan Jemaja di ruang kerjanya, Kamis (28/5).
Haris juga mengaku sudah menghubungi pihak Telkomsel agar dapat memberikan perhatian khusus terhadap jaringan seluler di wilayah Letung.
Pun dia mengapresiasi atas kinerja operator seluler yang selama ini telah peduli terhadap jaringan telekomunikasi di daerah Anambas.
Sejauh ini Pemkab Anambas terus berupaya secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, khususnya jaringan telepon dan internet. Akan tetapi kewenangan yang dimiliki oleh daerah sangat terbatas, karena hanya sebatas mengusulkan.
"Regulasi dan kewenangan ada di pemerintah pusat termasuk pihak provider,” tuturnya.
Sebelumnya, Rabu (20/5), warga dari berbagai elemen membuat aksi protes terhadap Telkomsel dengan membubuhkan tanda tangan di atas kain putih yang bertuliskan “SAMPAI SAAT INI KAMI MERASA DI ANAK TIRIKAN” di depan gedung Balai pertemuan masyarakat Jemaja (BPMS).
Seorang warga, Robi, menyebut pelayanan Telkomsel semakin hari makin memburuk. Masyarakat merasa dirugikan oleh Telkomsel.
“Masyarakat sudah beli paket data internet dan telepon tapi tidak bisa digunakan, bahkan sampai masa aktifnya berakhir,” ungkap Robi.
Warga lainnya, Heri, turut mendesak kepada Pemkab Anambas untuk memenuhi janji atas kemerdekaan jaringan seluler di Jemaja.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020