Wahana Visi Indonesia menggandeng Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar dalam mensosialisasikan panduan belajar dari rumah selama masa pandemi COVID-19.
General Manager Wahana Visi Indonesia Zona Kalimantan Barat, Portunatas Tamba dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Rabu, mengatakan, pihaknya menggandeng Diknasbud Provinsi Kalbar, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), BP PAUD dan DIKMAS, PGRI serta Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Menegah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mendiseminasikan pedoman belajar dari rumah ini melalui Webinar yang berlangsung.
"Kami berharap proses webinar ini bisa menjadi inspirasi bagi semua guru, tenaga kependidikan dan orangtua dalam mendukung anak selama proses belajar dari rumah, sehingga pemenuhan hak anak mendapatkan pendidikan bisa tetap terpenuhi selama pandemi ini," ujarnya.
Dia menjelaskan, panduan itu, sesuai Surat Edaran Kemendikbud No. 15 tahun 2020, yang dibuat dengan tujuan utama memenuhi hak anak untuk mendapat layanan pendidikan selama darurat COVID-19.
Selain itu, panduan dibutuhkan untuk melindungi warga satuan pendidikan/sekolah dari dampak buruk COVID-19, mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan, hingga memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, siswa dan orangtua.
Dalam panduan, dijabarkan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari Dinas Pendidikan setempat, kepala sekolah, guru, hingga siswa dan orangtua siswa. Semua pihak memiliki peran penting yang harus dijalankan agar anak tetap terpenuhi pendidikannya dengan maksimal.
Selain itu, terdapat pula panduan pembelajaran baik secara daring (online) maupun luring (offline) untuk peserta didik yang menghadapi keterbatasan perangkat, serta daerah yang tidak terjagkau sinyal internet.
Menurut dia, di masa pandemi COVID-19 ini, WVI melakukan respon dengan mendampingi dan memfasilitasi guru-guru dampingan untuk melakukan pembelajaran baik secara daring maupun luring.
Selain itu, WVI juga membagikan bahan ajar kepada guru dan menyediakan buku cerita untuk anak-anak. Sosialisasi juga dilakukan melalui berbagai media cetak, elektronik, dan melalui radio.
Di lingkungan satuan pendidikan, Kemendikbud telah mengambil kebijakan untuk menutup sekolah selama masa pandemi COVID-19. Selama masa penutupan, kegiatan belajar mengajar dialihkan melalui penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Sementara itu, Analis Kebijakan Madya Direktorat Guru dan tenaga Kependidikan Menegah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Saeful Bari mengatakan, panduan PJJ diperlukan karena adanya banyak perbedaan aktivitas yang harus dilakukan oleh guru.
"Sebagai contoh, guru harus mereview kurikulum, fokus pada literasi dan numerasi, menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berbeda, hingga menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam penyampaian pembelajaran melalui daring, luring, atau kombinasi keduanya, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama masa pandemi. Ini semua dibutuhkan agar mutu KBM tetap terjaga dan siswa tetap mendapat layanan pendidikan," ujar Saeful.
Sementara itu, Widyaiswara Utama LPMP Kalbar, Kasim menyatakan, pihaknya bertugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan, selama ini juga sudah melaksanakan sosialisasi serupa.
"Dengan kondisi seperti sekarang, guru dituntut untuk dapat mencari solusi yang inovatif dan berpikir secara kreatif agar proses pembelajaran di sekolah tetap berjalan walau tidak dapat bertatap muka. Kami berharap dengan kegiatan ini para guru bisa mendapat alternatif pilihan dalam pelaksanaan pembelajaran," katanya.
Kepala Bidang SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Fatmawati menyatakan, untuk PJJ, pihaknya telah menyediakan aplikasi Moodle dan Si Cerdas yang dapat digunakan oleh guru maupun kepala sekolah untuk menyediakan bahan ajar kepada siswa, dan dapat digunakan untuk penilaian akhir tahun.
Selain itu, menurut dia, pihaknya juga bekerjasama dengan TV setempat, yaitu Ruai TV untuk sosialisasi dan penyampaian materi pengajaran. "Selain itu, dana BOS juga dapat digunakan untuk penyediaan paket internet baik untuk guru maupun siswa," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kalbar, Samion, mengajak semua pihak untuk merespon pembelajaran menuju era normal baru tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
General Manager Wahana Visi Indonesia Zona Kalimantan Barat, Portunatas Tamba dalam keterangan tertulisnya di Pontianak, Rabu, mengatakan, pihaknya menggandeng Diknasbud Provinsi Kalbar, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), BP PAUD dan DIKMAS, PGRI serta Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Menegah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam mendiseminasikan pedoman belajar dari rumah ini melalui Webinar yang berlangsung.
"Kami berharap proses webinar ini bisa menjadi inspirasi bagi semua guru, tenaga kependidikan dan orangtua dalam mendukung anak selama proses belajar dari rumah, sehingga pemenuhan hak anak mendapatkan pendidikan bisa tetap terpenuhi selama pandemi ini," ujarnya.
Dia menjelaskan, panduan itu, sesuai Surat Edaran Kemendikbud No. 15 tahun 2020, yang dibuat dengan tujuan utama memenuhi hak anak untuk mendapat layanan pendidikan selama darurat COVID-19.
Selain itu, panduan dibutuhkan untuk melindungi warga satuan pendidikan/sekolah dari dampak buruk COVID-19, mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 di lingkungan satuan pendidikan, hingga memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, siswa dan orangtua.
Dalam panduan, dijabarkan tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh berbagai pihak, mulai dari Dinas Pendidikan setempat, kepala sekolah, guru, hingga siswa dan orangtua siswa. Semua pihak memiliki peran penting yang harus dijalankan agar anak tetap terpenuhi pendidikannya dengan maksimal.
Selain itu, terdapat pula panduan pembelajaran baik secara daring (online) maupun luring (offline) untuk peserta didik yang menghadapi keterbatasan perangkat, serta daerah yang tidak terjagkau sinyal internet.
Menurut dia, di masa pandemi COVID-19 ini, WVI melakukan respon dengan mendampingi dan memfasilitasi guru-guru dampingan untuk melakukan pembelajaran baik secara daring maupun luring.
Selain itu, WVI juga membagikan bahan ajar kepada guru dan menyediakan buku cerita untuk anak-anak. Sosialisasi juga dilakukan melalui berbagai media cetak, elektronik, dan melalui radio.
Di lingkungan satuan pendidikan, Kemendikbud telah mengambil kebijakan untuk menutup sekolah selama masa pandemi COVID-19. Selama masa penutupan, kegiatan belajar mengajar dialihkan melalui penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Sementara itu, Analis Kebijakan Madya Direktorat Guru dan tenaga Kependidikan Menegah dan Pendidikan Khusus Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Saeful Bari mengatakan, panduan PJJ diperlukan karena adanya banyak perbedaan aktivitas yang harus dilakukan oleh guru.
"Sebagai contoh, guru harus mereview kurikulum, fokus pada literasi dan numerasi, menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang berbeda, hingga menentukan metode dan interaksi yang dipakai dalam penyampaian pembelajaran melalui daring, luring, atau kombinasi keduanya, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan selama masa pandemi. Ini semua dibutuhkan agar mutu KBM tetap terjaga dan siswa tetap mendapat layanan pendidikan," ujar Saeful.
Sementara itu, Widyaiswara Utama LPMP Kalbar, Kasim menyatakan, pihaknya bertugas melaksanakan penjaminan mutu pendidikan, selama ini juga sudah melaksanakan sosialisasi serupa.
"Dengan kondisi seperti sekarang, guru dituntut untuk dapat mencari solusi yang inovatif dan berpikir secara kreatif agar proses pembelajaran di sekolah tetap berjalan walau tidak dapat bertatap muka. Kami berharap dengan kegiatan ini para guru bisa mendapat alternatif pilihan dalam pelaksanaan pembelajaran," katanya.
Kepala Bidang SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar, Fatmawati menyatakan, untuk PJJ, pihaknya telah menyediakan aplikasi Moodle dan Si Cerdas yang dapat digunakan oleh guru maupun kepala sekolah untuk menyediakan bahan ajar kepada siswa, dan dapat digunakan untuk penilaian akhir tahun.
Selain itu, menurut dia, pihaknya juga bekerjasama dengan TV setempat, yaitu Ruai TV untuk sosialisasi dan penyampaian materi pengajaran. "Selain itu, dana BOS juga dapat digunakan untuk penyediaan paket internet baik untuk guru maupun siswa," ujarnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Kalbar, Samion, mengajak semua pihak untuk merespon pembelajaran menuju era normal baru tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020