Pemrintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat melalui Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BP3KB) bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DMPD) menargetkan pencapaian 634 apsektor dari 20 puskesmas yang ada di sembilan kecamatan di kabupaten itu.

"Seperti kita ketahui, pada momentum Harganas ini BKKBN Pusat menargetkan sejuta apsektor di seluruh Indonesia dan untuk di Kabupaten Kubu Raya sendiri yang sebelumnya sudah melakukan pelakukan pelayanan apsektor dan pada hari ini untuk mencukupi target 634 apsektor Dinas terkait, namun yang paling terpenting adalah edukasinya," kata Muda saat membuka peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-27 tahun 2020, di Sungai Raya, Senin.

Artinya, kata dia, proses dalam rangka Harganas ini, Pemerintah Daerah juga sekaligus ingin memberikan suatu visi bersama untuk memahami esensi dari keluarga yang sehat dan berkualitas dan menghindari kegala bentuk kerentanan.

"Meski di tengah pandemi COVID-19, mudah-mudahan saja semangat kita untuk memperkuat rumah tangga ini justru harus lebih kencang lagi karena situasi kerentanannya berada pada benteng yang terbaik yaitu keluarga atau rumah tangga itu sendiri, baik itu kelapa keluarga maupun semuanya juga ikut saling menjaga, mengingatkan dan tidak lengah. Inilah yang menjadi satu diantara yang diperkuat dalam momentun Harganas ke 27 tahun 2020 ini," tuturnya.

Di tempat yang sama, Plt Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (BP3KB) Diah Tut Wuri Handayani mengatakan, melalui momentun Harganas tahun 2002 ini aplikasinya berupa gerakan sejuta apsektor. Yang mana untuk hari ini dilakukan serentak yang dilakukan di semua Puskesmas dan jejaringnya. Untuk di Ibukota Kabupaten Kubu Raya dilakukan di Balai Penyuluh KB Kecamatan Sungai Raya.

"Untuk Balai Penyuluh KB Kecamatan Sungai Raya, kita melayani calon apsektor sebanyak 103 peserta dan calon peserta apsektor dari 3 Desa, diantaranya Desa Arang Limbung, Desa Kuala Dua dan Desa Limbung, namun kami juga tetap melayani bagi peserta apsektor yang mendaftar dari desa lainnya," katanya.

Diah menambahkan, jumlah keseluruhan apsektor yang dilayani pada hari ini sebanyak 643 peserta yang tersebar di 20 Puskesmas di 9 Kecamatan. Pihaknya juga mengapresiasi dan berterima kasih atas kolaborasi dengan Dinas Kesehatan dan DPMD dalam membantu mensukseskan kegiatan pelaksanaan gerakan sejuta apsektor dalam rangka Harganas ke-27.

"Harganas tahun 2020 ini mengusung tema "Dengan Cara Baru dan Semangat Baru Hadir di Dalam Keluargamu. Sesuai arahan dari pemerintah pusat kegiatan ini hanya untuk pelayanan apsektor KB. Mengingat ini merupakan upaya untuk mengatasi kunjungan apsektor KB ke Puskesmas karena kondisi pandemi COVID-19. Semua ini merupakan bentuk pelayanan yang diberikan diluar pelayanan rutin yang dilakukan oleh fasilitas kesehatan", katanya.

Sementara itu seorang bidan yang melayani apsektor Novi Herawati mengatakan, proses pemasangan alat kotrasepsi tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan. Yang mana setiap peserta apsektor diwajibkan mencuci tangan pakai sabun terlebih dahulu yang sudah disiapkan, dilakukan pemeriksaan kondisi tubuh, memakai masker dan tetap menjaga jarak tempat duduk antara peserta yang satu dengan peserta yang lainnya saat menunggu antrian.

"Sebelum melakukan pemasangan kontrasepsi, kita melakukan pemeriksaan secara umum terhadap ibu-ibu peserta apsektor dan ditimbang. Selanjutnya setiap peserta diberikan edukasi dan konseling. Meski setiap peserta sudah menentukan alat apa yang akan dipasang, namun kita tetap anjurkan menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dan yang kita anjurkan itu yang memiliki resiko sangat kecil seperti pemasangan Intrauterine Device (IUD/alat kontrasepsi dalam rahim) dan Implan," katanya.

Di sisi lain, seorang ibu usai pemasangan apsektor Shelli Alviani menyampaikan, ini merupakan untuk pertama kalinya dirinya memasang alat kontrasepsi berupa pemasangan KB Implan. Meski tidak merasa sakit, namun dirinya juga merasa berdebar saat petugas medis mulai melakukan pemeriksaan.

"Untuk ibu-ibu yang ingin memasang Implan tidak perlu takut dan khawatir, karena sakitnya saat disuntik saja, saya mendapatkan informasi adanya pemasangan alat kontasepsi ini dari ibu saya sendiri yang kebutulan merupakan kader Posyandu Tebang Kacang. Karena saya belum pernah pasang alat ini, memang ada rasa takut, tapi setelah selesai dipasang, saya tidak merasakan sakit. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar, aman dan selamat," katanya.

Wanita 26 tahun ini menuturkan, adanya kegiatan KB ini tentunya sangat membantu bagi dirinya dan ibu-ibu lainnya di Kabupaten ini, karena jika pemasangan alat kontrasepsi ini dilakukan di rumah sakit atau di klinik tentunya akan memakan biaya yang cukup besar.

"Dengan adanya program ini tentunya sangat membantu sekali. Apalagi saat ini kita masih dalam kondisi pandemi Covid-19, tentunya banyak ibu-ibu rumah tangga yang mengalami kesulitan ekonominya. Saya ucapkan terima kasih kepada BKKBN dan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya yang telah menyajikan kegiatan KB gratis ini dan sekali lagi kegiatan ini sangat membantu bagi saya dan keluarga saya," kata Shelli.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020