Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soedarso Kota Pontianak menyediakan ruangan rawat inap khusus dan menciptakan suasana psikologis bagi pasien suspek dan terkonfirmasi COVID-19 usia anak-anak.
"Ada ruangan khusus, yakni ruang VVIP yang difungsikan sebagai ruang khusus anak, supaya secara psikologis tidak trauma mengingat perawatan mereka memerlukan waktu yang cukup panjang," kata Kepala RSUD Dr Soedarso, drg. Yuliastuti Saripawan, M.Kes, saat dihubungi ANTARA di Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan perawatan dan pengobatan pasien anak-anak suspek dan terkonfirmasi COVID-19 diserahkan kepada dokter spesialis anak.
"Kami memanfaatkan SDM yang ada di rumah sakit ini tetapi tetap sesuai SOP dari Kementerian Kesehatan RI," katanya menambahkan.
Direktur rumah sakit milik Pemprov Kalbar itu menyatakan selama menjalani perawatan, pasien anak juga harus didampingi orangtua mereka agar proses penyembuhan lebih cepat.
Dan dalam penanganan pasien anak, pihak rumah sakit tidak melibatkan dokter spesialis lainnya ataupun bantuan psikolog. Sementara dokter spesialis lainnya hanya dikhususkan bagi penanganan pasien COVID-19 dewasa.
Namun begitu, pihak rumah sakit menciptakan suasana psikologis yang bisa membantu proses kesembuhan pasien COVID-19 usia anak-anak, misalnya dalam pelayanan membuat suasana nyaman bagi anak-anak.
"Rata-rata dirawat berhari-hari hingga sembuh sehingga anak dapat tenang dan tidak berdampak psikologis bagi mereka," katanya lagi.
Sehingga anak-anak tersebut kembali sehat 100 persen, dan penanganan ataupun perawatannya berbeda dengan pasien COVID-19 usia dewasa. "SOP mengacu kepada pusat (Kemenkes RI) tetapi kami juga membuat SOP sendiri sesuai SDM yang ada, salah satunya melibatkan dokter spesialis anak itu," katanya menjelaskan.
Pasien yang menjalani perawatan di Soedarso, menurut dia, merupakan rujukan dari rumah sakit lain dan juga ada dari hasil pemeriksaan di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Dr Soedarso sendiri.
RSUD Dr Soedarso Pontianak merupakan salah satu rumah sakit rujukan bagi penanganan kasus COVID-19 di Kalbar. Selain Soedarso, rumah sakit rujukan lainnya di Kalbar adalah RSUD dr Abdul Azis Singkawang, RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang, dan RSUD dr Agoesdjam Ketapang.
Menurut Yuliastuti, RSUD Dr Soedarso pernah merawat pasien COVID-19 usia anak (0 - 18 tahun) sebanyak 32 anak, dimana satu di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19, 25 pasien berstatus pasien dalam pantauan (PDP), dan enam anak berstatus orang dalam pantauan (ODP).
Satu pasien yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut berusia 0-1 tahun. Sementara pasien dengan status PDP terdiri dari 12 anak usia 0-1 tahun, enam anak usia 1-6 tahun, dan tujuh anak usia 11-18 tahun. Sedangkan yang berstatus ODP ada tiga anak usia 0-1 tahun dan tiga lainnya berusia 11-18 tahun.
Sementara menurut data Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dari 204 kasus suspek dan 122 terkonfirmasi positif COVID-19, ada 36 anak dengan kasus kontak erat, 17 kasus suspek (ODP dan PDP), dan tiga anak terkonfirmasi COVID-19. Mereka dirawat di tiga rumah sakit di Kota Pontianak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Ada ruangan khusus, yakni ruang VVIP yang difungsikan sebagai ruang khusus anak, supaya secara psikologis tidak trauma mengingat perawatan mereka memerlukan waktu yang cukup panjang," kata Kepala RSUD Dr Soedarso, drg. Yuliastuti Saripawan, M.Kes, saat dihubungi ANTARA di Pontianak, Kamis.
Ia mengatakan perawatan dan pengobatan pasien anak-anak suspek dan terkonfirmasi COVID-19 diserahkan kepada dokter spesialis anak.
"Kami memanfaatkan SDM yang ada di rumah sakit ini tetapi tetap sesuai SOP dari Kementerian Kesehatan RI," katanya menambahkan.
Direktur rumah sakit milik Pemprov Kalbar itu menyatakan selama menjalani perawatan, pasien anak juga harus didampingi orangtua mereka agar proses penyembuhan lebih cepat.
Dan dalam penanganan pasien anak, pihak rumah sakit tidak melibatkan dokter spesialis lainnya ataupun bantuan psikolog. Sementara dokter spesialis lainnya hanya dikhususkan bagi penanganan pasien COVID-19 dewasa.
Namun begitu, pihak rumah sakit menciptakan suasana psikologis yang bisa membantu proses kesembuhan pasien COVID-19 usia anak-anak, misalnya dalam pelayanan membuat suasana nyaman bagi anak-anak.
"Rata-rata dirawat berhari-hari hingga sembuh sehingga anak dapat tenang dan tidak berdampak psikologis bagi mereka," katanya lagi.
Sehingga anak-anak tersebut kembali sehat 100 persen, dan penanganan ataupun perawatannya berbeda dengan pasien COVID-19 usia dewasa. "SOP mengacu kepada pusat (Kemenkes RI) tetapi kami juga membuat SOP sendiri sesuai SDM yang ada, salah satunya melibatkan dokter spesialis anak itu," katanya menjelaskan.
Pasien yang menjalani perawatan di Soedarso, menurut dia, merupakan rujukan dari rumah sakit lain dan juga ada dari hasil pemeriksaan di instalasi gawat darurat (IGD) RSUD Dr Soedarso sendiri.
RSUD Dr Soedarso Pontianak merupakan salah satu rumah sakit rujukan bagi penanganan kasus COVID-19 di Kalbar. Selain Soedarso, rumah sakit rujukan lainnya di Kalbar adalah RSUD dr Abdul Azis Singkawang, RSUD Ade Mohammad Djoen Sintang, dan RSUD dr Agoesdjam Ketapang.
Menurut Yuliastuti, RSUD Dr Soedarso pernah merawat pasien COVID-19 usia anak (0 - 18 tahun) sebanyak 32 anak, dimana satu di antaranya terkonfirmasi positif COVID-19, 25 pasien berstatus pasien dalam pantauan (PDP), dan enam anak berstatus orang dalam pantauan (ODP).
Satu pasien yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut berusia 0-1 tahun. Sementara pasien dengan status PDP terdiri dari 12 anak usia 0-1 tahun, enam anak usia 1-6 tahun, dan tujuh anak usia 11-18 tahun. Sedangkan yang berstatus ODP ada tiga anak usia 0-1 tahun dan tiga lainnya berusia 11-18 tahun.
Sementara menurut data Dinas Kesehatan Kota Pontianak, dari 204 kasus suspek dan 122 terkonfirmasi positif COVID-19, ada 36 anak dengan kasus kontak erat, 17 kasus suspek (ODP dan PDP), dan tiga anak terkonfirmasi COVID-19. Mereka dirawat di tiga rumah sakit di Kota Pontianak.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020