Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen (TNI) Muhammad Nur Rahmad mengatakan, pihaknya siap membantu pemerintah daerah dalam menangani COVID-19, dan mendukung pemulihan ekonomi dampak pandemi COVID-19 tersebut.
"Kami (TNI) siap melaksanakan perintah atau dinstruksi Presiden RI, untuk mendukung Gugus Tugas Pusat atau Komite Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional," kata Muhammad Nur Rahmad di Pontianak, Kamis.
Salah satu bentuk dukungan itu, menurut dia, pendisiplinan protokol kesehatan di kalangan masyarakat, hal itu dimaksudkan dalam rangka mewujudkan masyarakat produktif dan aman dari COVID-19.
"Terkait dengan Inpres Nomor 6 tahun 2020 bahwa Presiden RI memerintahkan kepada TNI untuk mendukung dan membantu sepenuhnya para kepala daerah baik itu gubernur dan bupati/wali kota dalam penanganan COVID-19, maka kami siap melaksanakannya," ujarnya.
Dia menambahkan, TNI harus mendukung program tersebut, untuk itu agar segera para Dansat menginventarisir personel dan materiil yang ada di satuannya masing-masing.
Menurutnya, presiden dalam penegakan disiplin protokol kesehatan menginginkan TNI membangun komunikasi partisipatif, artinya ada partisipasi dari masyarakat agar secara sadar dan ikhlas beraktivitas dengan mentaati protokol kesehatan, sehingga menjadi kebiasaan.
"Kemudian dengan kaitan ekonomi, tiap-tiap Dandim saya minta agar bekerjasama dengan dinas terkait untuk melaksanakan pengawalan terhadap pelaku industri atau UMKM untuk mematuhi protokol kesehatan sehingga ekonomi tetap berjalan dan tetap aman dari COVID-19," tegasnya.
Sementara itu, Asops Kasdam XII/Tpr, Kolonel (Inf) Iwan Rosandriyanto, selaku Asops Kogasgabpad dalam paparannya menyampaikan dua hal terkait evaluasi dan draft penanganan COVID-19. Untuk evaluasi penanganan dan pendisiplinan protokol kesehatan dalam rangka mayarakat produktif dan aman COVID-19.
"Kondisi di lapangan, yakni saat ini tes cepat dan tes usap masih belum dilakukan secara serentak di tiap-tiap daerah, kemudian untuk tracking masih bersifat kondisional. Hasil tes usal saat ini masih memerlukan waktu yang lama, dan hingga saat ini masih terdapat penumpukan masyarakat terutama di pasar tradisional," ujarnya.
Sehingga, menurut dia, perlu dioptimalkan pemberdayaan para pakar dan akademisi, kemudian masih perlu pelibatan peran media dalam mensosialisasikan, terutama penggunaan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun dan jaga jarak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kami (TNI) siap melaksanakan perintah atau dinstruksi Presiden RI, untuk mendukung Gugus Tugas Pusat atau Komite Penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional," kata Muhammad Nur Rahmad di Pontianak, Kamis.
Salah satu bentuk dukungan itu, menurut dia, pendisiplinan protokol kesehatan di kalangan masyarakat, hal itu dimaksudkan dalam rangka mewujudkan masyarakat produktif dan aman dari COVID-19.
"Terkait dengan Inpres Nomor 6 tahun 2020 bahwa Presiden RI memerintahkan kepada TNI untuk mendukung dan membantu sepenuhnya para kepala daerah baik itu gubernur dan bupati/wali kota dalam penanganan COVID-19, maka kami siap melaksanakannya," ujarnya.
Dia menambahkan, TNI harus mendukung program tersebut, untuk itu agar segera para Dansat menginventarisir personel dan materiil yang ada di satuannya masing-masing.
Menurutnya, presiden dalam penegakan disiplin protokol kesehatan menginginkan TNI membangun komunikasi partisipatif, artinya ada partisipasi dari masyarakat agar secara sadar dan ikhlas beraktivitas dengan mentaati protokol kesehatan, sehingga menjadi kebiasaan.
"Kemudian dengan kaitan ekonomi, tiap-tiap Dandim saya minta agar bekerjasama dengan dinas terkait untuk melaksanakan pengawalan terhadap pelaku industri atau UMKM untuk mematuhi protokol kesehatan sehingga ekonomi tetap berjalan dan tetap aman dari COVID-19," tegasnya.
Sementara itu, Asops Kasdam XII/Tpr, Kolonel (Inf) Iwan Rosandriyanto, selaku Asops Kogasgabpad dalam paparannya menyampaikan dua hal terkait evaluasi dan draft penanganan COVID-19. Untuk evaluasi penanganan dan pendisiplinan protokol kesehatan dalam rangka mayarakat produktif dan aman COVID-19.
"Kondisi di lapangan, yakni saat ini tes cepat dan tes usap masih belum dilakukan secara serentak di tiap-tiap daerah, kemudian untuk tracking masih bersifat kondisional. Hasil tes usal saat ini masih memerlukan waktu yang lama, dan hingga saat ini masih terdapat penumpukan masyarakat terutama di pasar tradisional," ujarnya.
Sehingga, menurut dia, perlu dioptimalkan pemberdayaan para pakar dan akademisi, kemudian masih perlu pelibatan peran media dalam mensosialisasikan, terutama penggunaan masker, rajin cuci tangan menggunakan sabun dan jaga jarak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020