Nissan Indonesia telah merilis All-new Nissan Kicks e-POWER, sport utility vehicle (SUV) bertenaga listrik pertama dengan teknologi e-POWER yang memungkinkan pelanggan berkendara mobil listrik tanpa perlu charger eksternal.
Dengan teknologi itu, Nissan Kicks sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik sedangkan bahan bakar yang diperlukan hanya digunakan untuk charge baterai yang mengalirkan listrik kepada motor.
Berkat pengaturan waktu yang optimal untuk memastikan mesin bensin hanya bekerja saat diperlukan, maka mobil itu tidak hanya senyap saat dioperasikan, melainkan juga efisien bahan bakar.
ANTARA pada Kamis (8/10) menjajal All-new Nissan Kicks e-POWER pada rute Bogor-BSD-Bogor sejauh 120 kilometer.
Saat dibawa di jalanan tol dalam kota dengan cara berkendara "stop and go", All-new Nissan Kicks e-POWER mencatatkan konsumsi BBM rata-rata 22km/liter berdasarkan data pada layar multi-information display (MID).
Lain halnya ketika mobil itu dibawa pada jalanan lancar dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam, keiiritannya bisa mencapai 26,9 km/liter. Hasil itu diraih dengan mobil terisi full lima orang penumpang.
Hasil efisiensi bahan bakar itu diraih dengan memakai mode drive eco dengan fitur one pedal.
Kendati demikian, tentunya konsumsi bahan bakar akan berbeda, tergantung gaya mengemudi setiap orang serta kondisi lalu lintas yang dilalui.
All-new Nissan Kicks e-POWER memakai motor listrik EM57, generator dan inverter yang menghasilkan tenaga listrik dari daya yang dihasilkan mesin 1,2 liter DOHC 12-valve tiga silinder.
Sistem e-POWER menawarkan tenaga maksimum 95 kilowatt (kW) (129 PS), torsi maksimum 260 Nm, dan baterai lithium-ion yang menghadirkan pengalaman berkendara 100 persen kendaraan listrik.
SUV itu juga dilengkapi Nissan’s Safety Shield System -- termasuk di dalamnya adalah teknologi Intelligent Forward Collision Warning dan Intelligent Emergency Braking System yang pertama di kelasnya.
Intelligent Forward Collison Warning mendeteksi pergerakan mendadak kendaraan di depan pada jalur yang sama dan memperingatkan pengemudi akan potensi tabrakan dengan kendaraan di depannya.
Adapun Intelligent Emergency Braking secara otomatis mengaktifkan pengereman ringan dan pengereman darurat saat risiko tabrakan meningkat sehingga dapat menghindarkan terjadinya tabrakan belakang atau mengurangi dampak dari tabrakan itu sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
Dengan teknologi itu, Nissan Kicks sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik sedangkan bahan bakar yang diperlukan hanya digunakan untuk charge baterai yang mengalirkan listrik kepada motor.
Berkat pengaturan waktu yang optimal untuk memastikan mesin bensin hanya bekerja saat diperlukan, maka mobil itu tidak hanya senyap saat dioperasikan, melainkan juga efisien bahan bakar.
ANTARA pada Kamis (8/10) menjajal All-new Nissan Kicks e-POWER pada rute Bogor-BSD-Bogor sejauh 120 kilometer.
Saat dibawa di jalanan tol dalam kota dengan cara berkendara "stop and go", All-new Nissan Kicks e-POWER mencatatkan konsumsi BBM rata-rata 22km/liter berdasarkan data pada layar multi-information display (MID).
Lain halnya ketika mobil itu dibawa pada jalanan lancar dengan kecepatan rata-rata 100 km/jam, keiiritannya bisa mencapai 26,9 km/liter. Hasil itu diraih dengan mobil terisi full lima orang penumpang.
Hasil efisiensi bahan bakar itu diraih dengan memakai mode drive eco dengan fitur one pedal.
Kendati demikian, tentunya konsumsi bahan bakar akan berbeda, tergantung gaya mengemudi setiap orang serta kondisi lalu lintas yang dilalui.
All-new Nissan Kicks e-POWER memakai motor listrik EM57, generator dan inverter yang menghasilkan tenaga listrik dari daya yang dihasilkan mesin 1,2 liter DOHC 12-valve tiga silinder.
Sistem e-POWER menawarkan tenaga maksimum 95 kilowatt (kW) (129 PS), torsi maksimum 260 Nm, dan baterai lithium-ion yang menghadirkan pengalaman berkendara 100 persen kendaraan listrik.
SUV itu juga dilengkapi Nissan’s Safety Shield System -- termasuk di dalamnya adalah teknologi Intelligent Forward Collision Warning dan Intelligent Emergency Braking System yang pertama di kelasnya.
Intelligent Forward Collison Warning mendeteksi pergerakan mendadak kendaraan di depan pada jalur yang sama dan memperingatkan pengemudi akan potensi tabrakan dengan kendaraan di depannya.
Adapun Intelligent Emergency Braking secara otomatis mengaktifkan pengereman ringan dan pengereman darurat saat risiko tabrakan meningkat sehingga dapat menghindarkan terjadinya tabrakan belakang atau mengurangi dampak dari tabrakan itu sendiri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020