Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi Kalbar mencatat bahwa realisasi produksi beras secara kumulatif periode Januari - September 2020 di Kalbar 447.176 ton.
"Bersyukur saat ini dari sisi produksi beras di Kalbar masih surplus apabila dibandingkan dengan kebutuhan yang ada saat ini sebesar 396.787 ton. Jadi surplus kita dari Januari - September 2020 sebesar 88.388 ton," ujar Plh Kadistan TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri di Pontianak, Jumat.
Ia menyebutkan bahwa dari periode yang ada terdapat beberapa daerah dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar hingga saat ini produksinya minus. Hal itu menurutnya tentu menjadi perhatian bersama sehingga bisa meningkatkan produksi agar keluar dari zona minus.
"Terdapat tujuh kabupaten yang minus produksinya. Itu tentu harus menjadi perhatian daerah setempat agar ini bisa maksimal," jelas dia.
Menurutnya, meski di berbagai daerah tersebut minus produksi padi namun di sisi lainnya, tujuh kabupaten lainnya surplus yang signifikan. Sehingga secara total skala Kalbar masih tetap surplus.
"Nah, daerah surplus dan minus tentu saling mengisi. Secara umum Kalbar masih aman karena surplus meski beberapa daerah masih minus tentu itu menjadi perhatian kita," sebut dia.
Pihaknya memperkirakan dari luas panen Januari - Desember 2020 sebesar 289.395 hektare maka produksi beras di Kalbar bisa mencapai 542.017 ton. Jika diakumulasikan dengan ketersediaan beras pada 2019 lalu sebesar 38.092 ton maka ketersediaan beras mencapai 580.109 ton.
"Kemudian dilihat kebutuhan beras dari Januari - Desember 2020 sebesar 529.050 per tahun maka hingga akhir tahun Kalbar masih aman atau surplus. Kita terus menjaga agar kebutuhan masyarakat dalam hal produksi tetap aman dan surplus. Hal ini tentu dukungan berbagai pihak mulai dari petani, pemerintah daerah maupun pihak lainnya," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Bersyukur saat ini dari sisi produksi beras di Kalbar masih surplus apabila dibandingkan dengan kebutuhan yang ada saat ini sebesar 396.787 ton. Jadi surplus kita dari Januari - September 2020 sebesar 88.388 ton," ujar Plh Kadistan TPH Kalbar, Dony Saiful Bahri di Pontianak, Jumat.
Ia menyebutkan bahwa dari periode yang ada terdapat beberapa daerah dari 14 kabupaten atau kota di Kalbar hingga saat ini produksinya minus. Hal itu menurutnya tentu menjadi perhatian bersama sehingga bisa meningkatkan produksi agar keluar dari zona minus.
"Terdapat tujuh kabupaten yang minus produksinya. Itu tentu harus menjadi perhatian daerah setempat agar ini bisa maksimal," jelas dia.
Menurutnya, meski di berbagai daerah tersebut minus produksi padi namun di sisi lainnya, tujuh kabupaten lainnya surplus yang signifikan. Sehingga secara total skala Kalbar masih tetap surplus.
"Nah, daerah surplus dan minus tentu saling mengisi. Secara umum Kalbar masih aman karena surplus meski beberapa daerah masih minus tentu itu menjadi perhatian kita," sebut dia.
Pihaknya memperkirakan dari luas panen Januari - Desember 2020 sebesar 289.395 hektare maka produksi beras di Kalbar bisa mencapai 542.017 ton. Jika diakumulasikan dengan ketersediaan beras pada 2019 lalu sebesar 38.092 ton maka ketersediaan beras mencapai 580.109 ton.
"Kemudian dilihat kebutuhan beras dari Januari - Desember 2020 sebesar 529.050 per tahun maka hingga akhir tahun Kalbar masih aman atau surplus. Kita terus menjaga agar kebutuhan masyarakat dalam hal produksi tetap aman dan surplus. Hal ini tentu dukungan berbagai pihak mulai dari petani, pemerintah daerah maupun pihak lainnya," jelas dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020