Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkot Pontianak, Kalimantan Barat mendapatkan predikat baik dengan skor 8,6 dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN), kata Wali Kota Edi Rusdi Kamtono.

"Penilaian tersebut meliputi empat indikator di antaranya kualifikasi, kompetensi, kinerja, dan disiplin," kata Edi Rusdi Kamtono di Pontianak, Sabtu.

Dirinya berharap hasil penilaian tersebut harus dijadikan semangat untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan publik. Saat ini masih perlu dilakukan peningkatan pelayanan meskipun dengan keterbatasan anggaran dan Sumber Daya Manusia (SDM).

"Bagaimanapun kami akan terus meningkatkan kualitas pelayanan publik sehingga capaian target bisa kita raih dengan cepat, kuncinya adalah bisa memberikan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi warga Kota Pontianak," katanya.

Dalam kesempatan itu, Edi menekankan kepada seluruh jajaran Pemkot Pontianak untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Pandemi COVID-19 yang terjadi saat ini diharapkannya bisa menjadi pelajaran bagi semua untuk semakin tangguh.

"Meskipun pandemi COVID-19 ini belum juga berakhir, saya minta jajaran aparatur Pemkot Pontianak tidak kendor dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, mari kita tingkatkan kualitas pelayanan publik," ujarnya.

Sementara itu, masih kaitan dengan pandemi COVID-19, Edi menekankan agar upaya memberikan pemahaman, pengertian dan tindakan penegakkan protokol kesehatan kepada masyarakat terus dilakukan.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Sidiq Handanu menyatakan saat ini Kota Pontianak dalam tahap waspada tingginya tingkat penyebaran pandemi COVID-19 gelombang kedua.

"Saat ini kami menemukan jumlah kasus COVID-19 yang lebih banyak daripada gelombang pertama, sehingga masyarakat kami imbau agar lebih waspada," katanya.

Data Dinkes Kota Pontianak menunjukan total kasus COVID-19 sudah 500 kasus dengan total pasien meninggal 15 orang.

"Kenapa di Pontianak banyak ditemukan kasus, karena transmisinya atau penyebarannya semakin cepat. Selain karena yang melakukan tes usap juga tinggi, baik secara mandiri maupun yang dilakukan oleh pemerintah," ungkapnya.

Pewarta: Andilala

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020