BPJS Kesehatan menggelar Media Workshop dan Anurgerah Lomba Karya Jurnalistik secara virtual selama 2 hari yakni 22-23 Oktober 2020. Kegiatan tersebut diikuti juga oleh BPJS Kesehatan Kantor Cabang Sintang dengan mengundang lima media.

Terdapat 3 tema yang dibicarakan dalam Media Workshop. Pertama, menjaga Keberlangsungan Program JKN. Kedua, peran Jaminan Sosial Kesehatan di Era Pandemi Covid-19. Ketiga, Optimalisasi Layanan Jaminan Kesehatan di Era Pandemi Covid-19.
Banyak narasumber yang dihadirkan dalam Media Workshop. Untuk tema 1, Menjaga Keberlangsungan Program JKN-KIS nasumbernya adalah Yustinus Prastowo, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Publik; Kunto Ariawan, Kasatgas Direktorat Penelitian dan Pengembangan Keduputian Pencegahan KPK; Adam Bachtiar, Ketua Tim Kendali Mutu Kendali Biaya Pusat; Hasbullah Thabrany, Chief of Party, USAID Healt Financing Activity dan Agus Pambagio, pengamat kebijakan publik.

Tema 2 yakni Peran Jaminan Sosial Kesehatan di Era Pandemi COVID-19 narasumbernya adalah Tb A Choesni, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kecerdasan Sosial Kemenko PMK RI; Budi Hidayat, pakar asuransi kesehatan dan Raden Pardede, Seretaris Eksekutif Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.
Sedangkan tema 3 Optimalisasi Layanan Kesehatan di Era Pandemi COVID-19 narasumbernya adalah Andayani Budi Lestari, Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan; Muttaqien, Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional dan Tulus Abadi, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.

Kepala Humas BPJS Kesehatan, Iqbal Anas Ma`ruf mengatakan, kegiatan kali ini merupakan upaya mengupdate informasi pada media massa terkait sistem kerja dan pengelolaan sistem kinerja program jaminan kesehatan nasional yang dikelola BPJS Kesehatan.

“Kegiatan ini merupakan komunikasi dan publikasi pada publik mengenai pogram JKN-KIS yang telah memasuki usia 7 tahun,” katanya.
 
Ia mengatakan, peranan media sangat krusial dalam mewujudkan tatanan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Utamanya ditengah pandemi COVID-19 yang memberikan ragam tangan dan dampak pada seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru.

“Peran media makin diperlukan untuk mengatasi miss informasi atau informasi keliru ditengah kondisi saat ini. Media massa dituntut untuk bergerak independen dan berpihak pada kebenaran. Makanya, berkaca pada hal tersebut, BPJS Kesehatan memiliki kepentingan menyampaikan informasi secara faktual, terutama paserta dan publik. Media memiliki fungsi sebagai penghubung antara BPJS pada masyarakat luas,” katanya.

Pewarta: Tantra

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020