Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) dengan menggandeng Google News Initiative (GNI) menggelar pelatihan cek fakta untuk Pilkada Serentak di Kalbar yang diikuti oleh 25 jurnalis yang ada di provinsi itu.
"Kegiatan ini dilakukan secara daring dengan menghadirkan dua orang trainer dari GNI dan AMSI, Donal Caniago dan Aribowo pada 27-29 Oktober 2020 malam," kata Ketua AMSI Kalbar Kundori di Pontianak, Rabu.
Kundori menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk mengecek dan memverifikasi kebenaran berita di Pilkada Serentak 2020. Cek fakta untuk melawan hoaks di pilkada bulan Desember dan sudah mulai kampanye pada bulan November.
Pada training cek fakta ini, trainer Google membahas dua poin yang disoroti yakni misinformasi dan disinformasi. Misinformasi, adalah informasi atau berita palsu yang beredar, namun orang yang berbagi tidak menyadarinya bahwa itu salah atau menyesatkan. Sedangkan, disinformasi, yakni suatu informasi yang dengan sengaja dirancang untuk menyebabkan kerugian.
"Kami berharap nantinya dengan bekal keahlian pelacakan digital jurnalis bisa memerangi misinformasi dan disinformasi," tuturnya.
Kundori menambahkan, untuk Pilkada di Kalbar, AMSI didukung GNI akan menggelar program CekFakta pada Pilkada Sekadau, pada saat Debat Publik Kandidat pada 5 November dan saat hari pemungutan suara pada 9 Desember 2020.
"CekFakta ini salah program AMSI Pusat dalam rangka memerangi berita bohong atau hoaks pada pilkada. Para pemeriksa fakta yang disiapkan AMSI akan bekerja sesuai jadwal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kegiatan ini dilakukan secara daring dengan menghadirkan dua orang trainer dari GNI dan AMSI, Donal Caniago dan Aribowo pada 27-29 Oktober 2020 malam," kata Ketua AMSI Kalbar Kundori di Pontianak, Rabu.
Kundori menjelaskan, pelatihan ini bertujuan untuk mengecek dan memverifikasi kebenaran berita di Pilkada Serentak 2020. Cek fakta untuk melawan hoaks di pilkada bulan Desember dan sudah mulai kampanye pada bulan November.
Pada training cek fakta ini, trainer Google membahas dua poin yang disoroti yakni misinformasi dan disinformasi. Misinformasi, adalah informasi atau berita palsu yang beredar, namun orang yang berbagi tidak menyadarinya bahwa itu salah atau menyesatkan. Sedangkan, disinformasi, yakni suatu informasi yang dengan sengaja dirancang untuk menyebabkan kerugian.
"Kami berharap nantinya dengan bekal keahlian pelacakan digital jurnalis bisa memerangi misinformasi dan disinformasi," tuturnya.
Kundori menambahkan, untuk Pilkada di Kalbar, AMSI didukung GNI akan menggelar program CekFakta pada Pilkada Sekadau, pada saat Debat Publik Kandidat pada 5 November dan saat hari pemungutan suara pada 9 Desember 2020.
"CekFakta ini salah program AMSI Pusat dalam rangka memerangi berita bohong atau hoaks pada pilkada. Para pemeriksa fakta yang disiapkan AMSI akan bekerja sesuai jadwal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020