Pontianak (ANTARA) - Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengatakan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) memberikan warna sebagai media yang sehat ditengah gempuran kemunculan media siber saat ini.
“Saat ini banyak media online yang bermunculan dan AMSI sebagai wadah media online dapat memberikan warna yang berbeda yakni warna sebagai media yang sehat,” kata Wali Kota saat menerima pegurus AMSI Provinsi Kalbar yang dipimpin Kundori di Kantor Wali Kota Pontianak, Kamis.
Menurut dia, saking banyaknya media online yang muncul saat ini banyak menyajikan informasi yang tidak terarah bahkan informasi yang disampaikan mengarah ke perpecahan.
Kondisi tersebut, katanya, tidak hanya terjadi di daerah tetapi juga di tingkat nasional.
“Banyak media siber karena persaingan menyajikan informasi yang jauh dari kenyataan yang penting beritanya banyak dilihat, di-like atau subscribe,” kata Edy.
Padahal, lanjut dia, media yang mengejar “laku jual” itu merupakan media yang tidak sehat, tidak mendidik dan acap memberikan informasi hoaks.
“Saya harap AMSI yang di Kalbar anggotanya 16 media untuk menjadi media yang sehat, idealis dan sesuai dengan cita-cita organisasi ketika didirikan,” katanya.
Edi mengungkapkan pengharapannya itu karena media merupakan bagian dari peradaban yang tidak bisa dipisahkan dan bagian dari pembangunan.
Ia mencontohkan seminar tentang sawit yang bakal digelar AMSI Kalbar pada 5 September 2022 merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Seminar bagus sebagai pembelajaran karena tugas media memberikan informasi ke masyarakat. Walau Pontianak tidak memiliki perkebunan sawit, tapi dalam kegiatan ini saya sangat mendukung,” kata Edi.
Sementara itu, Ketua AMSI Kalbar Kundori mengungkapkan kegiatan tidak hanya seminar tentang sawit tetapi juga kegiatan pelantikan pengurus AMSI Kalbar periode 2022-2025 yang dilanjutkan dengan rapat kerja daerah.
“Seminar tentang Tata kelola industri sawit dan komitmen penerapan sawit berkelanjutan di Kalbar merupakan upaya kami sebagai media memberikan edukasi kepada masyarakat,” ugkap Kundori.