Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Sumber Daya Air Kapuas Hulu Kalimantan Barat menyatakan total panjang ruas jalan kabupaten di daerah tersebut sepanjang 1.108,33 kilometer, namun 39,56 persen diantaranya mengalami kerusakan ringan dan berat.

" Untuk jalan kabupaten yang kami tangani sudah 60,44 persen dengan kondisi baik dan sedang, tetapi dari 1.108,33 kilometer tersebut masih ada 39,56 persen dengan kondisi rusak ringan dan berat," kata Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga dan Sumber Daya Air Kapuas Hulu, Muhammad Khabri, di Putussibau Ibu Kota Kabupaten Kapuas Hulu, Rabu.

Disampaikan Khabri, dari 23 kecamatan wilayah Kapuas Hulu masih terdapat dua kecamatan yaitu Bunut Hilir dan Embaloh Hilir yang belum memiliki akses jalan seperti halnya kecamatan lain.

Status jalan di dua kecamatan tersebut sedang di bangun, meski pun badan jalan sudah menembus pusat kecamatan, namun masih memerlukan peningkatan pekerjaan sebab saat ini boleh dikatakan belum bisa di akses melalui jalur darat terutama untuk menuju Kecamatan Embaloh Hilir.

"Kedua kecamatan itu masih menjadi prioritas hingga akses jalan darat benar-benar maksimal bisa di manfaatkan masyarakat," kata Khabri.

Menurut Khabri, penanganan infrastruktur jalan kabupaten dan sejumlah jembatan tahun ini masih terkendala pandemi COVID-19, karena adanya pemotongan anggaran dalam penanggulangan wabah COVID-19.

Namun, Tahun 2020 ini kata Khabri, ada delapan paket pekerjaan jalan dan jembatan yang ditangani Dinas PU, Bina Marga dan Sumber Daya Air Kapuas Hulu.

Dari delapan paket pekerjaan tersebut, enam diantaranya sudah selesai dikerjakan yaitu ruas jalan Nanga Danau-Nanga Bunut dengan anggaran Rp5,8 miliar untuk pengaspalan, lingkar dalam Kota Bunut Kecamatan Bunut Hilir anggaran sebesar Rp1,8 miliar untuk pekerjaan lapis pondasi.

Kemudian ruas jalan Mataso-Ulak Pauk dengan anggaran sebesar Rp1,6 miliar untuk pengaspalan kurang lebih 360 meter, ruas jalan Menendang-Nanga Temenang Kecamtan Pengkadan dan Jongkong sebesar Rp2,9 miliar, untuk pekerjaan rigit beton.

Ruas jalan Bongkong-Nanga Dangkan di Kecamatan Silat Hulu sebesar Rp2,9 miliar untuk pekerjaan pengaspalan dan ruas jalan Nanga Lot-Nanga Luan Kecamatan Seberuang, sebesar Rp1,1 miliar untuk pekerjaan lapis pondasi.

"Itu enam pekerjaan fisik yang sudah selesai dilaksanakan di masa pandemi COVID-19," jelas Khabri.

Sedangkan, untuk dua pekerjaan dilakukan perpanjangan waktu pelaksanaan yang disebabkan terjadinya bencana alam banjir besar pada September 2020 lalu, kedua pekerjaan tersebut yaitu ruas jalan Nanga Boyan-Nanga Suruk sebesar Rp1 miliar dan ruas jalan Mandai- Nanga Embaloh Kecamatan Embaloh Hilir sebesar Rp3,2 miliar.

"Dua paket pekerjaan tersebut masih tahap pekerjaan, seharusnya memang sudah selesai bersama enam paket lainnya, tetapi karena kondisi banjir pekerjaan tertunda," kata Khabri.

Dia mengatakan target penanganan jalan kabupaten hingga akhir Tahun 2020 diperkirakan mencapai 61 persen dengan kondisi sedang dan baik.

"Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin melakukan penanganan infrastruktur di Kapuas Hulu, meski pun terkendala keterbatasan anggaran dan luas wilayah, apalagi di masa pandemi COVID-19 ini banyak anggaran terpotong dan pekerjaan tertunda, kami berharap masyarakat juga memahami kondisi tersebut," ucap Khabri.

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020