BYD bersama perusahaan raksasa ride-hailing asal China, Didi Chuxiang, memperkenalkan kendaraan listrik khusus bernama D1 yang dirancang khusus untuk armada transportasi online.
BYD D1 yang menggunakan paket baterai lithium-ion yang sanggup menjangkau hingga 260 mil (418 km) yang menggerakkan motor listrik 136 hp. Mobil itu dilengkapi sistem bantuan pengemudi Level 2 yang memiliki peringatan lajur, pengereman otomatis, dan peringatan tabrakan pejalan kaki.
Selain itu, sistem pemantauan pengemudi juga sedang dikembangkan untuk memastikan pengemudi tetap memperhatikan setiap saat saat berada di belakang kemudi.
D1 dikembangkan untuk ride-hailing, dengan tampilan layar sentuh di bagian belakang kedua sandaran dari kepala yang menawarkan akses penumpang untuk melihat informasi navigasi dan fitur lainnya. Selain itu, mobil ini memiliki pintu belakang geser yang memudahkan untuk masuk dan keluar.
Mobil listrik itu memiliki bagian depan yang cukup minimalis yang dilengkapi dengan setir yang simpel dan cluster instrumen digital yang terlihat rapi.
Sama seperti Tesla Model 3, fitur utama lainnya akan ditampilkan pada sistem infotainment pusat yang besar. BYD juga berupaya membuat kursi pengemudi senyaman mungkin selama melakukan perjalanan yang sangat lama.
"Untuk memastikan pasokan yang andal dan lebih hemat biaya untuk jaringan pengemudi yang saat ini mengirimkan sebanyak 60 juta perjalanan per hari, DiDi China telah membangun ekosistem otomotif yang lebih dalam untuk layanan mobilitas dengan menjalin aliansi yang luas dengan produsen, penyedia energi dan pelaku industri lainnya dalam rantai pasokan yang dibutuhkan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari CarsCoops, Jumat.
BYD dan Didi mulai bermitra untuk merancang mobil itu sejak dua tahun lalu. Perusahaan ride-hailing menggunakan data yang dikumpulkan dari 550 juta penumpang dan 31 juta pengemudi untuk mendesain D1.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
BYD D1 yang menggunakan paket baterai lithium-ion yang sanggup menjangkau hingga 260 mil (418 km) yang menggerakkan motor listrik 136 hp. Mobil itu dilengkapi sistem bantuan pengemudi Level 2 yang memiliki peringatan lajur, pengereman otomatis, dan peringatan tabrakan pejalan kaki.
Selain itu, sistem pemantauan pengemudi juga sedang dikembangkan untuk memastikan pengemudi tetap memperhatikan setiap saat saat berada di belakang kemudi.
D1 dikembangkan untuk ride-hailing, dengan tampilan layar sentuh di bagian belakang kedua sandaran dari kepala yang menawarkan akses penumpang untuk melihat informasi navigasi dan fitur lainnya. Selain itu, mobil ini memiliki pintu belakang geser yang memudahkan untuk masuk dan keluar.
Mobil listrik itu memiliki bagian depan yang cukup minimalis yang dilengkapi dengan setir yang simpel dan cluster instrumen digital yang terlihat rapi.
Sama seperti Tesla Model 3, fitur utama lainnya akan ditampilkan pada sistem infotainment pusat yang besar. BYD juga berupaya membuat kursi pengemudi senyaman mungkin selama melakukan perjalanan yang sangat lama.
"Untuk memastikan pasokan yang andal dan lebih hemat biaya untuk jaringan pengemudi yang saat ini mengirimkan sebanyak 60 juta perjalanan per hari, DiDi China telah membangun ekosistem otomotif yang lebih dalam untuk layanan mobilitas dengan menjalin aliansi yang luas dengan produsen, penyedia energi dan pelaku industri lainnya dalam rantai pasokan yang dibutuhkan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari CarsCoops, Jumat.
BYD dan Didi mulai bermitra untuk merancang mobil itu sejak dua tahun lalu. Perusahaan ride-hailing menggunakan data yang dikumpulkan dari 550 juta penumpang dan 31 juta pengemudi untuk mendesain D1.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020