Kepala BPS Kabupaten Kubu Raya Anton Manurung mengatakan, sektor pertanian di Kabupaten Kubu Raya memberikan peran besar dalam pertumbuhan ekonomi di kabupaten tersebut sehingga perlu mendapat perhatian penuh agar  sektor ini terus meningkat.

"Ada beberapa sektor yang membuat ekonomi Kabupaten Kubu Raya mengalami peningkatan, diantaranya sektor pertanian, kesehatan, informasi, perikanan, kehutanan, Perumda Air Minum dan listrik. Dari sejumlah sektor di atas, sektor pertanian yang memiliki dampak yang cukup signifikan dalam peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kubu Raya," kata Anton di Sungai Raya, Rabu.

Dia menjelaskan, untuk sektor pertanian memberikan kontribusi pada ekonomi Kubu Raya, dimana pada tahun 2020 sumbangsihnya sebesar 8,75 persen jika dibandingkan pada tahun 2019 yang hanya 7,02 persen.

Anton menuturkan, berdasarkan fenomena yang ada, industri manufaktur tetap tumbuh di tahun 2020 ini, meski laju pertumbuhannya lebih rendah jika dibandingkan pada tahun 2019. Selain itu, laju pertumbuhan ekonomi Kubu Raya juga dibantu dari pertumbuhan industri terutama didukung oleh sub sektor industri makanan dan minuman.

"Meski demikian ada sejumlah industri di sub sektor lainnya yang mengalami pertumbuhan negatif, seperti industri furnitur, alat angkutan, mesin dan perlengkapannya, industri logam, komputer, elektronik dan lain sebagainya", katanya.

Anton menyampaikan, adapun sektor yang sangat berdampak selama COVID-19 diantaranya, sektor hotel, rumah makan, cafe, pengangkutan, pergudangan, pendidikan dan jasa keuangan.

"Selain itu inflasi di Kabupaten Kubu Raya pertumbuhannya tidak sangat rendah, yang mana selama sembilan bulan hanya 1,45 persen. Kondisi dikarenakan, sebagai daerah pengekspor barang ke Kota Pontianak yang memiliki daya beli yang sangat kuat, namun pertumbuhan harga di Kubu Raya tidak mengalami kenaikan dan tentunya kondisi ini perlu keseimbangan antara pertumbuhan harga dan produksi," kata Anton.

Menurutnya, sebagai lembaga independen, pihaknya mengukur kinerja pemerintah daerah. Berdasarkan hasil ukuran dari Januari hingga September 2020, pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kubu Raya 1,16 persen. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dari Provinsi Kalbar yang -1,5 persen dan nasional -2 persen.

Jumlah ini sebenarnya belum final dan baru gambaran awal indikator pertumbuhan ekonomi di Kubu Raya. Yang mana pada awal bulan Maret 2021 mendatang kita akan kembali mengumumkan angka pastinya untuk mengetahui jumlah pertumbuhan ekonomi Kubu Raya tahun 2020.

"Setelah angka keseluruhannya (Januari-Desember) bisa kita dapatkan untuk triwulan ke empat. Dengan melihat potensi dan kebijakan yang dikeluarkan pak Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, maka laju pertumbuhan ekonomi Kubu Raya bisa mencapai 3 persen dan hal ini sangat berkontribusi besar mengurangi angka kemiskinan di Kalbar," katanya.

Ditempat yang sama, Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan mengatakan, sejak pandemi COVID-19 masuk di Indonesia pada bulan Maret lalu, berdampak menurun dan lambannya pertumbuhan ekonomi yang terjadi hampir merata di seluruh wilayah di Indonesia. 

Kondisi ini membuat Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat (Kalbar) mengeluarkan berbagai kebijakan, gagasan dan inovasi sebagai upaya dan strategi memulihkan ekonomi (recovery economi) di masa new normal.

"Langkah inipun menjadi momentum bagi pemerintah daerah untuk menata ulang prioritas pembangunan berbasis ekonomi masyarakat, sehingga mendorong kedaulatan ekonomi lokal dan pangan," tuturnya. 

Sejumlah langkah dan kebijakan yang dikeluarkan Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan, dinilai sangat efektif untuk pemulihan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten ke-14 di provinsi itu.

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kubu Raya, meski masa pandemi COVID-19 belum berakhir, namun pertumbuhan ekonomi di Kabupaten termuda di Kalbar itu bisa mencapai 1,16 persen," katanya.
 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020