Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang Barita P Ompusunggu mengatakan pihaknya siap untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 di kota itu.
"Kami masih menunggu arahan dan surat resmi dari pusat atau provinsi. Bahkan, data petugas juga sudah siap, begitu ada instruksi dari atas, Singkawang sudah siap melaksanakan," kata Barita di Singkawang, Selasa.
Para petugas vaksin yang disiapkan, kata Barita, terdiri dari petugas PKM, rumah sakit dan klinik sesuai kebutuhan di lapangan. "Sementara sasaran usia yang akan di vaksin antara 18 tahun-59 tahun," tuturnya.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Indonesia
Menurutnya, data semua petugas kesehatan yang ditugaskan untuk memberikan vaksin COVID-19, sudah dimasukkan diaplikasi. "Bahkan sudah di update langsung dan terhubung ke Kemenkes melalui aplikasi SISDMK," katanya.
Barita mengungkapkan pemerintah memastikan vaksin COVID-19 yang diproduksi aman dan halal untuk digunakan oleh masyarakat. "Salah satu BUMN yang ditunjuk pemerintah, yaitu Bio Farma dimana bahan-bahan vaksin sesuai dengan rekomendasi WHO. Berkenaan dengan vaksin halal, pemerintah memastikan vaksin terbuat dari bahan yang halal," kata Barita.
Untuk mengetahui keaslian dari vaksin tersebut, kata Barita, dapat dilihat melalui Scan Barcode pada kemasan. "Membuat Barcode dua lapis untuk setiap kemasan, jadi bisa dilihat discan di handphone pada kemasan," tuturnya.
Sementara itu, anggota DPRD Singkawang Anewan mengatakan peningkatan kasus COVID-19 di daerah itu merupakan dilema tersendiri di masyarakat.
Baca juga: Dinkes Kalbar siapkan skenario pemberian vaksin COVID-19
"Di satu sisi Phisycal/Social Distanching diharapkan dapat dilakukan untuk memutus penularan, tetapi di sisi lain kegiatan berkumpul dan melakukan interaksi sosial merupakan keniscayaan terjadi di masyarakat perkotaan," katanya.
Menurutnya, keberadaan vaksin yang diwacanakan oleh pemerintah dalam upaya pencegahan terinveksinya seseorang dari COVID-19 merupakan hal yang sangat diharapkan.
"Saya selaku wakil rakyat sangat mendukung dan menunggu vaksin COVID-19 tersebut. Selain itu, saya juga berharap agar vaksin ini dapat benar-benar bekerja dengan efektif dalam meningkatkan imunitas seseorang terhadap COVID-19," katanya.
Dan tentunya juga kehalalannya haruslah menjadi prioritas utama. Apapun upaya yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangan pandemi COVID-19 harus didukung oleh semua pihak.
"Pencegahan melalui upaya 3M (Iman, Imun dan Aman dengan menerapkan Protokol Kesehatan) disertai pemberian vaksin nantinya diharapkan dapat menyelesaikan persoalan pandemi ini, sehingga kita dapat kembali hidup normal dan beraktivitas sedia kala," ungkapnya.
Baca juga: Usai suntik vaksin uji coba, Menkes India malah positif COVID-19
Baca juga: Rusia akan memvaksinasi 400.000 anggota militer dengan anti COVID-19
Baca juga: Benarkah kode batang vaksin COVID-19 akan dipasangkan di tubuh?
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020
"Kami masih menunggu arahan dan surat resmi dari pusat atau provinsi. Bahkan, data petugas juga sudah siap, begitu ada instruksi dari atas, Singkawang sudah siap melaksanakan," kata Barita di Singkawang, Selasa.
Para petugas vaksin yang disiapkan, kata Barita, terdiri dari petugas PKM, rumah sakit dan klinik sesuai kebutuhan di lapangan. "Sementara sasaran usia yang akan di vaksin antara 18 tahun-59 tahun," tuturnya.
Baca juga: Vaksin COVID-19 Sinovac tiba di Indonesia
Menurutnya, data semua petugas kesehatan yang ditugaskan untuk memberikan vaksin COVID-19, sudah dimasukkan diaplikasi. "Bahkan sudah di update langsung dan terhubung ke Kemenkes melalui aplikasi SISDMK," katanya.
Barita mengungkapkan pemerintah memastikan vaksin COVID-19 yang diproduksi aman dan halal untuk digunakan oleh masyarakat. "Salah satu BUMN yang ditunjuk pemerintah, yaitu Bio Farma dimana bahan-bahan vaksin sesuai dengan rekomendasi WHO. Berkenaan dengan vaksin halal, pemerintah memastikan vaksin terbuat dari bahan yang halal," kata Barita.
Untuk mengetahui keaslian dari vaksin tersebut, kata Barita, dapat dilihat melalui Scan Barcode pada kemasan. "Membuat Barcode dua lapis untuk setiap kemasan, jadi bisa dilihat discan di handphone pada kemasan," tuturnya.
Sementara itu, anggota DPRD Singkawang Anewan mengatakan peningkatan kasus COVID-19 di daerah itu merupakan dilema tersendiri di masyarakat.
Baca juga: Dinkes Kalbar siapkan skenario pemberian vaksin COVID-19
"Di satu sisi Phisycal/Social Distanching diharapkan dapat dilakukan untuk memutus penularan, tetapi di sisi lain kegiatan berkumpul dan melakukan interaksi sosial merupakan keniscayaan terjadi di masyarakat perkotaan," katanya.
Menurutnya, keberadaan vaksin yang diwacanakan oleh pemerintah dalam upaya pencegahan terinveksinya seseorang dari COVID-19 merupakan hal yang sangat diharapkan.
"Saya selaku wakil rakyat sangat mendukung dan menunggu vaksin COVID-19 tersebut. Selain itu, saya juga berharap agar vaksin ini dapat benar-benar bekerja dengan efektif dalam meningkatkan imunitas seseorang terhadap COVID-19," katanya.
Dan tentunya juga kehalalannya haruslah menjadi prioritas utama. Apapun upaya yang dilakukan pemerintah dalam penanggulangan pandemi COVID-19 harus didukung oleh semua pihak.
"Pencegahan melalui upaya 3M (Iman, Imun dan Aman dengan menerapkan Protokol Kesehatan) disertai pemberian vaksin nantinya diharapkan dapat menyelesaikan persoalan pandemi ini, sehingga kita dapat kembali hidup normal dan beraktivitas sedia kala," ungkapnya.
Baca juga: Usai suntik vaksin uji coba, Menkes India malah positif COVID-19
Baca juga: Rusia akan memvaksinasi 400.000 anggota militer dengan anti COVID-19
Baca juga: Benarkah kode batang vaksin COVID-19 akan dipasangkan di tubuh?
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020