Ribuan umat Kristiani antre untuk melakukan Misa Natal pertama di Gereja Katedral Santo Yosef, Kota Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19.

"Setiap umat Kristiani yang akan melaksanakan Misa Natal, terlebih dahulu dilakukan pengukuran suhu tubuh, menggunakan masker dan cuci tangan dengan hand sanitizer yang telah disediakan," kata Panitia Gereja Katedral Pontianak, Didit di Pontianak, Kamis.

Dia menjelaskan meskipun harus antre, para jemaat harus melewati tahapan protokol kesehatan yang telah diterapkan pihak panitia untuk masuk ke gereja.

Menurut dia, setiap jemaat harus mematuhi protokol kesehatan untuk menghadiri Misa Natal di Gereja terbesar di Kota Pontianak dan Kalbar.

Jika ada yang datang dalam kondisi tidak lolos kesehatan atau tidak sehat maka diminta untuk pulang ke rumah agar bisa istirahat, katanya.

Sementara itu, menurut dia, selain semua jemaat yang harus mematuhi protokol kesehatan, pihak panitia juga hanya boleh menampung setengah dari jemaat atau hanya sekitar 400 jemaat saja dengan duduk menjaga jarak.

Pihak Gereja Katedral Santo Yosef Pontianak akan menggelar tiga kali Misa Natal, dan pelaksanaannya juga dijaga oleh pihak kepolisian.

Didi menambahkan, pihak Gereja Katedral Santo Yosep sendiri menggelar Misa Natal tatap muka pertama di tengah pandemi COVID-19.

Sebelumnya, Kapolresta Pontianak, Kombes (Pol) Komarudin mengatakan, pihaknya menurunkan sebanyak 1.600 personel gabungan untuk pengamanan perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di wilayah Kota Pontianak.

Dia menambahkan, pihaknya juga menyediakan pos pengamanan dan pos pelayanan pada titik-titik di beberapa ruas-ruas jalan yang memang nantinya terjadi kerumunan warga.

Sementara untuk perayaan Natal, sudah ada surat edaran dari Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2020, terkait pembatasan jumlah jamaah di Gereja maksimal 50 persen dari kapasitas ruangan.

Dia menambahkan, pelaksanaan perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini dengan suasana yang berbeda karena kondisi pandemi COVID-19. Untuk itu, dibutuhkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terkait kondisi sekarang ini.

"Kebijakan yang diambil oleh pemerintah dalam rangka mengantisipasi jangan sampai perayaan Natal dan Tahun Baru justru menjadi kluster baru yang bisa memudarkan upaya yang selama ini sudah dilakukan," ujarnya.



 

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2020