Wali Kota Pontianak, di Kalimantan Barat, Edi Rusdi Kamtono berkunjung ke kediaman keluarga Toni Ismail, satu diantara penumpang korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ-182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak.

"Kedatangan kami ke kediaman korban untuk memberikan dukungan moril, dan kami juga masih menunggu informasi pasti dari Jakarta," kata Edi Rusdi Kamtono usai menemui keluarga korban di Komplek Sepakat Damai, Pontianak, Selasa.

Pihaknya juga ikut memonitor seluruh proses pencarian korban hingga didapatkan kejelasan. Edi mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak siap membantu memfasilitasi, misalnya apabila membutuhkan mobil ambulans, surat-surat keterangan, akta kematian dan urusan lainnya.

"Untuk urusan administrasi surat menyurat yang dibutuhkan, Pemkot Pontianak siap membantu," katanya.

Baca juga: Sriwijaya Air akan antar jenazah korban sesuai kemauan pihak keluarga
Baca juga: Dua calon penumpang Sriwijaya "diselamatkan" biaya tes usap mahal

Hingga kini, data yang diperoleh berdasarkan KTP-el terdapat 10 warga Kota Pontianak yang merupakan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 rute Jakarta-Pontianak. Sementara empat orang lainnya mengantongi KTP luar Pontianak tetapi bermukim dan bekerja di Pontianak. "Kita juga akan mengkoordinasikan dengan Dinas Kesehatan untuk mendampingi hearing psikologi bagi korban," ujarnya.

Edi berharap peristiwa ini yang terakhir kalinya terjadi sebab sebagaimana diketahui di Indonesia sudah beberapa kali terjadi musibah serupa. Ia juga meminta otoritas yang bertanggung jawab atas keselamatan penerbangan untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

Sementara itu, Hadi Purnomo, mewakili pihak keluarga Toni Ismail, mengatakan sejak mendapat kabar jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, pihak keluarga menggelar doa bersama berharap ada mukjizat dari Tuhan. "Tetapi jika Tuhan berkehendak demikian, kami dari pihak keluarga tentunya ikhlas untuk menerima apa adanya," katanya.

Saat ini, pihak keluarga terus menunggu informasi perkembangan pencarian penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182, selain itu, keluarga yang ada di Bandung juga telah diperbolehkan meninggalkan Jakarta. Tetapi menurutnya, masih ada keluarga yang tetap berada di Jakarta menunggu perkembangan terakhir.

Atas nama keluarga, Hadi menyampaikan apresiasinya kepada seluruh petugas yang melakukan operasi pencarian korban. Pihak keluarga memberikan dukungan agar semua korban bisa dievakuasi. "Kami juga memohon doa dari masyarakat luas agar korban bisa segera ditemukan," katanya.

Baca juga: Update Sriwijaya Air, kisah keberangkatan istri dan tiga anak Yaman Zai
Baca juga: Sriwijaya Air kembali memberangkatkan empat keluarga korban ke Jakarta
Baca juga: Update Sriwijaya Air jatuh, 21 sampel DNA keluarga korban sudah diambil
 

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021